Riuh-Rendah Debat di Pilpres 2024
Efriza, telisik indonesia
Minggu, 07 Januari 2024
0 dilihat
Efriza, Dosen Ilmu Politik di Beberapa Kampus dan Owner Penerbitan. Foto: Ist.
" Debat capres dan cawapres menjadi pendidikan politik bagi pemilih dalam menentukan pilihannya pada tanggal 14 Februari 2024 nanti. Nanti malam adalah debat ketiga dari lima rangkaian debat yang mana debat ini merupakan debat capres yang kedua "
Oleh: Efriza
Dosen Ilmu Politik di Beberapa Kampus dan Owner Penerbitan
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) merencanakan sebanyak lima kali debat calon presiden dan calon wakil presiden (Capres-Cawapres) dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024 ini. Debat ini dibagi menjadi dua model yakni tiga debat untuk capres dan dua debat untuk cawapres.
Debat capres maupun cawapres menghadirkan antusias masyarakat sebagai pemilih. Debat capres dan cawapres menjadi pendidikan politik bagi pemilih dalam menentukan pilihannya pada tanggal 14 Februari 2024 nanti. Nanti malam adalah debat ketiga dari lima rangkaian debat yang mana debat ini merupakan debat capres yang kedua.
Adu Strategi
Rangkaian debat capres ketiga ini diprediksi akan sangat menarik, banyak analisis politik yang memperkirakan memungkinkan akan menentukan persepsi pemilih terhadap salah satu calon.
Ketiga capres yang sedang berjuang ini mengharapkan penampilannya akan turut membantu meyakinkan pemilih selain melakukan pertemuan dengan masyarakat dalam kampanye politik yang telah berlangsung sejak 28 November 2023 lalu.
Debat ketiga ini memungkinkan akan menghadirkan antusias yang tinggi dari masing-masing capres, disamping diperkirakan akan menghadirkan emosional yang tinggi di hati dari para capres karena kekesalan yang melanda diri masing-masing capres.
Debat capres pertama, tampak dipersepsi publik bahwa Prabowo dipecundangi oleh kedua calon. Dampaknya pasca Debat Capres bahwa Prabowo terlihat emosional dalam Pidato saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Gerindra sehingga melontarkan kalimat yang viral “ndasmu etik.” Kalimat viral ini, tentu karena Prabowo masih kesal, atas pertanyaan dari Anies Baswedan.
Sedangkan, pada debat cawapres pertama gantian cawapres kedua pasangan lain yakni Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD dipermalukan oleh cawapres Gibran yang berpasangan dengan Prabowo.
Mereka terjebak oleh trik penggunaan Singkatan maupun strategi “pengaburan pertanyaan”, seperti Gibran menggunakan singkatan membuat Muhaimin Iskandar terperangah sehingga membutuhkan pengulangan agar diperjelas dengan konsekuensi waktu menitnya terbuang berupa SGIE yakni State of The Global Islamic Economy, sedangkan Mahfud MD tak bisa lugas menjawab mengenai regulasi yang mengatur carbon capture and storage (CCS) atau teknologi penangkapan dan penyimpanan karbon.
Dari strategi dan trik yang digunakan oleh Gibran ini, ada pesan yang tersampaikan dengan jelas bahwa debat cawapres kemarin bukan sekadar adu gagasan semata, tetapi ada peran konsultan politik memungkinkan para tim sukses untuk menerapkan trik dan strategi menghadapi debat sehingga debat tidak terlihat sekadar adu gagasan saja.
Debat capres kedua ini diyakini akan ada strategi yang berbeda dari masing-masing capres, bukan hanya strategi yang baru tetapi pola dalam melakukan serangan ketika bertanya juga diyakini akan berbeda. Anies dan Ganjar yang diyakini akan benar-benar berusaha keras menyusun strategi baru tidak sekadar materi pertanyaannya.
Sehingga pasca debat, selain pertanyaan masing-masing capres yang akan ramai kembali diperbincangkan publik, memungkinkan strategi capres akan ramai mengemuka di media massa. Penulis memperkirakan bahwa Anies akan menggunakan trik bicara dengan panjang sehingga tampak komprehensif, tak menutup kemungkinan Anies juga menggunakan istilah-istilah untuk mempermalukan Prabowo. Jika itu digunakan, adalah upaya Anies membalas kekesalan dari cawapresnya Muhaimin Iskandar.
Baca Juga: Tahun Baru, PPP Diambang Tak Lolos Parliamentary Threshold
Disisi lain, Anies juga ingin menunjukkan ia adalah Akademisi yang juga cerdas. Sedangkan Ganjar Pranowo akan bergaya cool, ia tetap tenang dalam berkomunikasi, agar tampak wibawa dan bijaksana. Namun Ganjar sama dengan Anies akan tetap menyerang Prabowo.
Hanya bedanya Ganjar dengan bahasa yang lugas, sedangkan Anies dengan kalimat yang terurai detail untuk menunjukkan sisi Akademisi.
Menerka Keinginan Masyarakat
Anies dan Ganjar dalam posisi yang ditunggu-tunggu dalam debat ketiga ini yang akan membicarakan mengenai Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional dan Geopolitik.
Debat ketiga ini patut dinantikan oleh masyarakat, sebab tema debat malam nanti menjelaskan pemahaman masing-masing capres untuk memberikan rasa nyaman, menjamin keamanan dan pertahanan di negeri ini, dan juga gagasan untuk kiprah Indonesia di kancah internasional.
Harus diakui kedua pasangan capres yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo kurang tampak berbicara mengenai tema debat ketiga tersebut. Sehingga, gagasan dan juga pemahaman Anies terhadap tema debat itu akan ditunggu oleh masyarakat.
Rekam jejak Anies dari Sipil, Anies juga yang terlabeli membawa isu identitas dengan sentimen agama, ditenggarai Anies akan dinantikan gagasan ke depannya mengenai wajah Indonesia dengan mayoritas berpenduduk muslim dalam hubungan internasionalnya.
Maksudnya, bukan bicara agama, tetapi gagasannya untuk Indonesia, meski memungkinkan misalnya Anies juga membawa isu sentimen agama ke dalam pembahasan dunia internasional.
Anies juga akan dicermati oleh masyarakat gagasannya mengenai pertahanan, keamanan, dan ketertiban, terkait dengan gagasan apa yang akan disampaikannya untuk memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi masyarakat.
Singkatnya, Indonesia dalam hubungan internasional dan geopolitik maupun kerjasama internasional hal mana Anies akan dilihat seperti apa tawaran gagasannya. Pembahasan ini memungkinkan tidak sekadar politik bebas aktif dari negara ini, tetapi juga peran dan kerjasama Indonesia dengan negara-negara lainnya.
Sedangkan, Ganjar Pranowo akan dilihat pemahaman utuhnya tentang tema Pertahanan, Keamanan-Ketertiban, geopolitik, dan hubungan internasional. Masyarakat akan menunggu gagasan baru dari Ganjar. PDIP trend persepsi di masyarakat dalam penyampaian gagasan dan urusan domestik adalah amat baik, tetapi bicara gagasan kekinian di internasional masih kurang kebaruan gagasannya.
Ganjar dinantikan apakah Ganjar bisa membawa gagasan baru tidak melulu terjebak kepada gagasan besar dari era Soekarno semata. Meskipun PDIP secara garis ideologis adalah menghayati gagasan dan peran Soekarno sebagai presiden pertama dan salah satu bapak bangsa bagi negeri ini.
Tak bisa diabaikan masyarakat memiliki keraguan kepada Ganjar. Ia dianggap kurang dapat menjelaskan gagasan baru, ia malah terjebak kepada selalu membawa pembahasan masa lalu, gagasan dan keberanian dari Soekarno.
Bukannya kita berusaha melupakan sejarah, tetapi Ganjar sebagai capres harus memiliki gagasan baru, sehingga tidak berlindung dibalik gagasan Soekarno yang malah mengesankan tidak nampak kebaruan gagasan dari Soekarno ditawarkan oleh Ganjar Pranowo.
Tema debat capres kedua ini, bagi Prabowo amat menguntungkan karena ini adalah "makanannya" sehari-hari. Sebab, ia adalah Menteri Pertahanan Indonesia, dan ia juga figur dari militer. Hanya saja, Prabowo gagasannya kurang spesifik, tidak dapat menguraikannya secara detail.
Jika kita mempelajari dari beberapa Pilpres, Prabowo terbawa kepada gagasan slogan semata bahwa Indonesia adaah macan asia, Indonesia adalah negara maju, Indonesia adalah negara Kepulauan terbesar di dunia. Semua bahasa yang digunakannya, sifatnya hanya slogan, jangkauannya luas dan tentu saja durasi mencapai gagasan tersebut adalah sangat panjang.
Sedangkan, Pilpres hanya untuk jabatan lima tahun saja. Sehingga, Prabowo semestinya harus bisa menjelaskan gagasan dan teknisnya yang dalam jangka lima tahunan jika terpilih sebagai Presiden.
Pendidikan Politik dan Penentuan Pilihan
Prabowo masih menjadi “musuh bersama” atau common enemy, itu tak bisa diabaikan. Sebab Prabowo dan Gibran adalah wajah pasangan capres-cawapres perwakilan pemerintah, sedangkan Gibran adalah anak biologis dari Presiden Soekarno, sehingga Presiden Jokowi tak bisa diabaikan akan berpihak kepada Prabowo meski tidak dinyatakan secara terang benderang sekalipun.
Jelas memungkinkan jalinan hubungan kerjasama yang sedang mencuat hangat di media dalam komunikasi antar tim sukses dari pasangan Anies-Imin dan pasangan Ganjar-Mahfud akan turut menghadirkan pola kerjasama tersebut untuk menyerang Prabowo.
Baca Juga: Gibran Sosok Kontroversial
Meskipun, tanpa jalinan komunikasi kedua pasangan ini sudah pasti menjadikan Prabowo sebagai “musuh bersama,” disebabkan Prabowo merupakan pasangan dari perwakilan pemerintah dan juga elektabilitas Prabowo yang dipersepsikan berada di puncak dalam berbagai survei. Ini artinya, Prabowo dan Gibran adalah pasangan yang harus dikalahkan oleh pasangan Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud MD.
Prabowo kemungkinan akan dipertanyakan dalam berbagai urusan seperti mengenai alat utama sistem persenjataan Indonesia (Alutsista) terkait anggaran, belanja alat senjata, dan kondisi pertahanan di Indonesia. Prabowo juga akan dipertanyakan kepemimpinannya sebagai Menteri Pertahanan Indonesia terhadap peran dan posisi Indonesia di mata dunia internasional. Kondisi negara dan pemahaman geopolitik dari negara ini.
Jika dicermati memungkinkan debat malam nanti akan terlihat emosional dari para capres. Sebab seperti telah disampaikan bahwa debat ini diprediksi akan sangat mempengaruhi pembentukan persepsi bagi pemilih pemula dan juga untuk pemilih yang masih ragu yang mencapai 28 persen.
Sekali lagi ditegaskan, pembahasan mengenai pertahanan dan keamanan, hubungan internasional, adalah amat penting bagi Anies dan Ganjar, jangan sampai mereka sebagai figure dari kalangan sipil, dianggap kurang memahami soal tersebut.
Pemahaman akan Pertahanan, Keamanan dan Ketertiban, tak dimungkiri selama ini dipersepsi masyarakat sebagai pemilih acap dimiliki oleh figur militer, oleh karenanya tema debat ini tantangan bagi kedua capres.
Khusus Prabowo, akan dinantikan oleh masyarakat mengenai gagasan spesifiknya tentang pertahanan, kemanan, hubungan internasional, dan geopolitik Indonesia, yang akan dilakukannya jika terpilih sebagai presiden. Prabowo juga dinantikan oleh masyarakat terkait kemampuan komunikasinya, bahkan Prabowo akan diperhatikan sekali oleh masyarakat mengenai tingkat emosional dari Prabowo.
Ini saatnya Prabowo menunjukkan kualitas dirinya dalam berkomunikasi, Prabowo tak bisa lagi sekadar menyampaikan dia ingin berbakti kepada negara semata. Masyarakat juga menantikan kemampuan Prabowo dalam berkomunikasi.
Tak bisa diabaikan bahwa komunikasi adalah elemen penting bagi Indonesia untuk banyak berperan dalam dunia internasional. Peran ini tidak serta-merta diserahkan kepada Menteri Luar Negeri yang dipilih nanti, maupun para diplomat negeri ini, tetapi juga dari komunikasi dan sikap Presiden Indonesia yang terpilih nanti.
Diyakini tema debat malam ini, memungkinkan amat ditunggu dan diperhatikan dengan cermat oleh negara-negara lain dan juga menunjukkan wajah Indonesia ke depannya dari gagasan yang disampaikan oleh masing-masing capres. (*)
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS