Sebaiknya Jangan Tidur Saat Pesawat Take Off dan Landing, Ini Alasannya

Nurdian Pratiwi, telisik indonesia
Kamis, 21 Juli 2022
0 dilihat
Sebaiknya Jangan Tidur Saat Pesawat Take Off dan Landing, Ini Alasannya
Tidur saat lepas landas dan mendarat dapat membuatmu kesakitan karena ada perubahan tekanan yang bisa membuat malapetaka pada gendang telinga, hingga menyebabkan kerusakan permanen. Foto: Repro Kumparan.com

" Saat berpergian menggunakan moda transportasi pesawat, sebagian orang akan menghabiskan waktu di dalam pesawat dengan tidur. Hal itu menjadi salah satu kesempatan emas untuk beristirahat "

KENDARI, TELISIK.ID - Saat berpergian menggunakan moda transportasi pesawat, sebagian orang akan menghabiskan waktu di dalam pesawat dengan tidur. Hal itu menjadi salah satu kesempatan emas untuk beristirahat.

Selain itu, seseorang juga bisa menghindari rasa jenuh selama penerbangan berlangsung. Namun perlu anda ketahui, ternyata ada waktu-waktu tertentu ketika naik pesawat yang sebaiknya tidak dijadikan waktu tidur.

Mengutip dari Kompas.com, alasan penumpang tidak dianjurkan untuk tidur saat lepas landas dan mendarat adalah karena perubahan tekanan bisa membahayakan gendang telinga, bahkan jika parah bisa menyebabkan kerusakan permanen.

“Perubahan ketinggian yang cepat memengaruhi tekanan udara di telinga,” kata Apoteker Inggris, Angela Chalmers.

"Hal ini menyebabkan kekosongan di saluran Eustachius yang membuat telinga terasa tersumbat dan terdengar tidak jelas,” imbuhnya.

Saluran Eustachius merupakan saluran yang menghubungkan bagian tengah telinga dengan nasofaring, yang meliputi tenggorokan bagian atas dan bagian belakang rongga hidung.

“Cobalah untuk tidak tidur saat lepas landas dan (pesawat) turun karena Anda tidak akan menelan terlalu sering dan ini dapat menyebabkan telinga tersumbat,” tuturnya.

Baca Juga: Mengapa Tak Ada Jam Dinding dan Guling di Kamar Hotel? Ini Alasannya

Jika telinga tetap tersumbat, itu dapat menimbulkan masalah kesehatan, seperti pusing, infeksi telinga, kerusakan gendang telinga, mimisan, dan gangguan pendengaran.

Dengan tetap terjaga saat lepas landas dan mendarat, penumpang dapat membuka telinga untuk membantu menyamakan tekanan udara pada gendang telinga.

Sebaiknya saat sedang sakit juga disarankan tidak melakukan penerbangan. Karena bisa mempengaruhi kesehatan telingamu. Hal senada diungkapkan oleh mantan jurnalis penerbangan dan eksekutif di Boeing, Tom Tripp.

"Saya pernah terbang dari Washington DC ke Los Angeles saat menderita flu yang sangat ringan. Saya tidak demam dan tidak merasa sesak. Namun, sinus dan telinga bagian dalam saya mengalami kesulitan besar untuk menyamakan tekanan saat turun ke LA," kata Tom Tripp dilansir dari Kumparan.com.

"Faktanya, satu telinga tidak mau bersih dan saya hampir menangis karena rasa sakit yang menyiksa saat mendarat," ujarnya.

Baca Juga: Perlu Diketahui, Ternyata Ini Perbedaan Healing dengan Liburan

Untuk itu, berusahalah tetap terjaga saat take off dan landing yang juga merupakan durasi paling berisiko dalam perjalanan pesawat yang sering disebut dengan Critical Eleven.

Anda bisa mengalihkan rasa kantuk dengan membaca majalah pesawat atau mendengarkan musik.

Atau bisa juga mengobrol dengan penumpang lain di sebelah Anda. Saat pesawat sudah mengudara, maka Anda bisa tidur dengan tenang sampai sebelum pesawat mendarat.

Dan hindari juga bersandar di jendela saat ingin tidur selama penerbangan. Seorang pramugari, Linda Ferguson, telah memperingatkan bahwa tidak boleh bersandar padanya karena alasan yang agak menjijikkan.

"Bagian paling kotor dari pesawat adalah jendela, karena penumpang secara teratur batuk dan bersin di permukaan," kata Linda Ferguson. (C)

Penulis: Nurdian Pratiwi

Editor: Musdar

Artikel Terkait
Baca Juga