Sejarah Ketupat, Pertama Kali Diperkenalkan Sunan Kalijaga

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Minggu, 09 Mei 2021
0 dilihat
Sejarah Ketupat, Pertama Kali Diperkenalkan Sunan Kalijaga
Ketupat lebaran. Foto: Repro Kompas.com

" "

KENDARI, TELISIK.ID - Ketika bulan Ramadan dan Idul Fitri, ketupat adalah makanan yang sangat identik dan merupakan sajian utama saat hari lebaran.

Tak hanya di Indonesia saja, berbagai negara di Asia Tenggara juga sering menghidangkan ketupat. Misalnya Malaysia, Singapura dan Filipina yang tentunya dihidangkan dengan cara yang berbeda.

Makanan yang berupa nasi yang dipadatkan dan dimasak dengan anyaman janur kelapa ini, memang menjadi sajian khas Idul Fitri.

Di Tanah Air biasanya, ketupat dihidangkan bersama opor ayam, sambal goreng, semur daging, dan beberapa makanan lainnya.

Nah mendekati perayaan Idul Fitri, banyak pedagang yang menjajakan anyaman ketupat dimana-mana. Tentunya harga yang ditawarkanpun cukup bervariasi. Semakin dekat Lebaran, maka harganyapun akan semakin mahal. Meski demikian banyak masyarakat tetap memborongnya.

Baca Juga: Kuliner Khas Wakatobi Ini Wajib Ada Saat Lebaran

Namun, pernahkah kalian bertanya-tanya, sebenarnya seperti apa sejarah ketupat? Meski kerap menjumpai makanan ini rupanya masih banyak yang belum mengetahui asal mulanya.  

Dilansir brilio.net, berikut sejarah ketupat Lebaran dan filosofi di dalamnya :

Ternyata ketupat sudah ada sejak zaman Hindu-Budha. Jauh sebelum ketupat menjadi bagian tradisi Lebaran masyarakat Indonesia. Ketupat pertama kali diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga pada abad ke-15 untuk menyebarkan agama Islam di pulau Jawa. Asimilasi budaya dan keyakinan ini akhirnya mampu menggeser kesakralan ketupat menjadi tradisi Islami.

Nah di dalam penyebarannya, Sunan Kalijaga membudayakan istilah yang dikenal dengan Bakda. Bakda sendiri memiliki arti "setelah". Ada dua buah Bakda yang dibudayakan, yaitu Bakda Lebaran dan Bakda Kupat (Ketupat).

Bakda Lebaran adalah saat Hari Raya Idul Fitri, di mana seluruh umat Islam diharamkan untuk berpuasa. Sedangkan Bakda Kupat adalah hari raya bagi orang yang melaksanakan puasa syawal selama enam hari. Biasanya, Bakda Kupat dilaksanakan satu minggu setelah Lebaran.

Baca Juga: Menu Sahur Menggugah Selera, Ini Resep Tumis Ati Ampela Cabe Ijo

Dilansir liputan6.com, ketupat atau kupat sendiri merupakan singkatan dari frasa dalam bahasa jawa "ngaku lepat" yang artinya mengakui kesalahan. Namun, ada juga yang mengatakan bahwa kupat merupakan singkatan dari "laku papat" atau empat tindakan.

Tradisi sungkeman yang sering dilakukan, menjadi implementasi dari ngaku lepat bagi masyarakat Jawa. Prosesi sungkeman, dilakukan dengan bersimpuh di hadapan orang tua sambil meminta maaf atas berbagai kesalahan terdahulu.

Hingga saat ini, tradisi sungkeman masih membudaya di kalangan masyarakat suku Jawa. Tradisi sungkeman mengajarkan pentingnya menghormati orang tua, bersikap rendah hati, dan meminta keikhlasan serta ampunan dari orang tua. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Fitrah Nugraha

TAG:
Baca Juga