Sekolah Rakyat di Kendari Masih Kekurangan Fasilitas dan Tenaga Pendidik

Gede Suyana Sriski, telisik indonesia
Senin, 28 Juli 2025
0 dilihat
Sekolah Rakyat di Kendari Masih Kekurangan Fasilitas dan Tenaga Pendidik
Kepala Sentra Meohai Kendari, Muhamad Gunawan (tengah), saat diwawancarai oleh telisik.id, Senin (28/7/2025). Foto: Gede Suyana Sriski/Telisik

" Sekolah Rakyat SMP 25 yang berada di Sentra Meohai Kota Kendari, telah memulai kegiatan belajar-mengajar sejak dua minggu lalu "

KENDARI, TELISIK.ID – Sekolah Rakyat SMP 25 yang berada di Sentra Meohai Kota Kendari, telah memulai kegiatan belajar-mengajar sejak dua minggu lalu.

Meski kegiatan berjalan lancar, pihak pengelola masih menghadapi tantangan dalam hal ketersediaan fasilitas dan tenaga pendidik.

Sekolah ini terdiri atas dua rombongan belajar (rombel) dengan total 50 siswa, terdiri dari 30 siswa laki-laki dan 20 siswa perempuan. Pembelajaran dilaksanakan di gedung Sentra Meohai dengan dukungan dari berbagai instansi.

Kepala Sentra Meohai Kendari, Muhamad Gunawan, menyampaikan bahwa proses orientasi peserta didik baru telah dilaksanakan, dan saat ini disusun program matrikulasi yang akan berlangsung selama dua bulan.

Baca Juga: Puncak Hari Anak Nasional 2025 di Sentra Meohai Kendari Meriah, Menteri Sosial Saifullah Yusuf: Kelak Jadi Pemimpin Masa Depan

“MPLS (masa pengenalan lingkungan sekolah) sudah kami lakukan dan sekarang kami menyusun untuk matrikulasinya,” ujar Gunawan, Senin (28/7/2025).

Ia menambahkan bahwa meskipun fasilitas dasar seperti ruang kelas, meja, dan kursi sudah tersedia, beberapa kebutuhan lain masih menunggu proses pengadaan dan distribusi.

“Untuk sarana dan prasarana di sini sudah cukup memadai. Tapi kebutuhan lain seperti baju sekolah, alat tulis, dan buku masih dalam proses pengiriman,” jelasnya.

Tak hanya soal fasilitas, tantangan juga datang dari sisi tenaga pengajar. Dari total 13 guru yang tersedia di awal, empat orang menyatakan mundur, termasuk dua guru Pendidikan Agama, satu guru IPS, dan satu guru Bimbingan Konseling (BK).

Saat ini tersisa sembilan orang guru aktif, sebagian besar merupakan lulusan PPPK Kementerian Sosial, serta satu guru kesenian.

“Kami masih mengusahakan untuk mencari pengganti para guru yang mengundurkan diri,” ujar Gunawan.

Baca Juga: JPU Ragukan Saksi yang Dihadirkan Kuasa Hukum Terdakwa Mantan Sekda Kendari Nahwa Umar

Gunawan berharap program Sekolah Rakyat ini mendapat dukungan menyeluruh dari seluruh pemangku kepentingan.

“Kami harap semua pihak, baik Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, PUPR, serta pemerintah daerah provinsi dan kota di Sulawesi Tenggara dapat terus bergerak bersama dalam mendukung keberlangsungan Sekolah Rakyat ini,” harapnya.

Sementara itu, Nur Anisa, guru Bahasa Inggris di Sekolah Rakyat, menyampaikan bahwa selama dua minggu kegiatan belajar berlangsung, siswa menunjukkan antusiasme tinggi.

“Alhamdulillah, selama dua minggu ini siswa-siswi terlihat senang dan semangat. Kami juga sudah menyiapkan berbagai aktivitas agar mereka tetap aktif dan dapat mengembangkan potensinya,” tutur Nur Anisa. (B)

Penulis: Gede Suyana Sriski

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga