Seks Tanpa Keluar Sperma Apa Harus Mandi Wajib? Begini Penjelasan Ulama

Adinda Septia Putri, telisik indonesia
Selasa, 02 Mei 2023
0 dilihat
Seks Tanpa Keluar Sperma Apa Harus Mandi Wajib? Begini Penjelasan Ulama
Berhubungan seks meski tanpa keluarnya sperma maupun orgasme harus tetap mandi wajib. Foto: Repro Merdeka.com

" Syekh Nawawi dalam Kitab Kasyifatus Saja menyatakan bahwa mandi besar tetap wajib dilakukan setelah jimak (seks) atau masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan "

KENDARI, TELISIK.ID - Mandi wajib, sesuai namanya, wajib dilakukan setelah seseorang melakukan hubungan seks agar suci kembali dan dapat melaksanakan ibadah. Dalam berhubungan, pria mencapai klimaksnya ditandai dengan mengeluarkan sperma atau disebut juga orgasme.

Timbul pertanyaan, jika seks dilakukan tanpa membuat sperma keluar, apakah pasangan suami istri tetap harus mandi wajib?

Dilansir dari Liputan6.com, hal ini sudah dijelaskan oleh Syekh Nawawi dalam Kitab Kasyifatus Saja. Ia menyatakan bahwa mandi besar tetap wajib dilakukan setelah jimak (seks) atau masuknya kemaluan laki-laki ke dalam kemaluan perempuan.

Baik hingga keluar sperma ataupun tidak. Selain karena berhubungan seks, mandi besar atau mandi wajib juga perlu dilakukan jika sperma keluar dengan sebab lain. Misalnya karena mimpi, onani, atau masturbasi. Seperti dijelaskan Syekh Nawawi:  

"Ketahuilah bahwa keluar mani (sperma) itu mewajibkan mandi besar, baik karena sebab masuknya kemaluan atau bukan. Kemudian masuknya kemaluan juga mewajibkan mandi, baik keluar mani atau tidak. Dengan kata lain, di antara keduanya ada umum khusus dari satu sisi," tulis Syekh Nawawi Al-Bantani, dalam Kasyifatus Saja Syarah Safinatun-Najah, halaman 22, dilansir dari NU Online.

Dengan kata lain, keluarnya sperma membuat seseorang wajib mandi besar walaupun tidak ada hubungan badan. Sedangkan masuknya kemaluan saat seks membuat pasangan wajib mandi besar walaupun tidak keluar mani.

Baca Juga: Begini Hukum Puasa Tapi Belum Mandi Junub Usai Berhubungan Intim

Berbeda jika hubungan badannya hanya dalam mimpi. Ia tidak sampai wajib mandi kecuali sampai keluar sperma. Adapun yang menjadi dasar wajibnya mandi besar karena hubungan badan, walau tidak keluar mani, adalah hadis Siti Aisyah:

“Jika khitan (laki-laki) menyentuh khitan (perempuan), maka wajib mandi.” (HR. Malik).

Dikutip dari Cnnindonesia.com, berikut daftar orang yang harus melakukan mandi wajib, sesuai dengan ketentuan agama.

1. Orang yang mengeluarkan air mani

Tak cuma saat berhubungan seksual, air mani juga bisa keluar saat masturbasi atau mimpi basah. Mereka yang mengeluarkan air mani setelah masturbasi atau mimpi basah juga harus melakukan mandi wajib.

"Dari Abu Sa'id Al-Khudri Ra. Ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, 'Air itu karena air (wajibnya mandi karena keluarnya air mani).'" (HR Muslim).

2. Persetubuhan atau bercinta

Hubungan seksual atau persetubuhan, sebagaimana dikutip dari NU Online, adalah penetrasi yang dilakukan pria kepada wanita. Orang yang telah melakukan hubungan intim diwajibkan untuk mandi junub, sekalipun tak ada air mani yang keluar.

Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW:

"Bila seorang lelaki duduk di antara empat potongan tubuh wanita (dua tangan dan dua kaki) dan tempat khitan (laki-laki) bertemu tempat khitan (wanita) maka sungguh wajib mandi meskipun ia tidak mengeluarkan mani." (HR Muslim).

3. Selesai haid

Haid atau menstruasi adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita. Mandi wajib bagi wanita yang selesai haid ini dijelaskan dalam firman Allah SWT sebagai berikut:

Baca Juga: Tata Cara Mandi Junub, Doa dan Adabnya sesuai Tuntunan Rasulullah

"Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: 'Haid itu adalah suatu kotoran'. Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu." (Surat Al-Baqarah ayat 222).

4. Darah nifas berhenti

Nifas adalah darah yang keluar dari kemaluan wanita setelah melahirkan. Umumnya nifas berlangsung selama 40-60 hari. Jika sudah berhenti, maka wanita harus melakukan mandi wajib.

5. Melahirkan

Setelah melahirkan, wanita juga harus melakukan mandi wajib. Ini bahkan berlaku bagi wanita yang mengalami keguguran.

6. Meninggal dunia

Orang yang meninggal dunia harus selalu dimandikan dan wajib hukumnya dalam Islam. Janin yang meninggal dunia dalam kandungan pun harus dimandikan meski bentuknya masih hanya gumpalan daging. (C)

Penulis: Adinda Septia Putri

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga