Selain Pengangguran Meningkat, Banyak Warga Bombana Masih Jadi Buruh Kasar

Hir Abrianto, telisik indonesia
Kamis, 16 Desember 2021
0 dilihat
Selain Pengangguran Meningkat, Banyak Warga Bombana Masih Jadi Buruh Kasar
Pelatihan kerja yang digelar Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Bombana. Foto: Disnakertrans Bombana

" Kondisi pandemi saat mulai landai, kasus positif Corona tidak lagi ditemukan maka kegiatan pelatihan juga akan segara mulai dicanangkan untuk menciptakan tenaga kerja yang berskill khusus "

BOMBANA, TELISIK.ID - Dalam kondisi mewabahnya virus COVID-19, banyak dampak yang ditimbulkan oleh pandemi ini utamanya di sektor perekonomian.

Pengangguran contohnya, dengan semakin meluasnya virus COVID-19 di Indonesia sampai saat ini. Hal yang sama juga dirasakan di daerah Kabupaten Bombana.

Kepala Dinas Transmigrasi dan Ketenagakerjaan Bombana, Muh. Subur mengungkapkan, hingga tahun 2019 sebelum pendemi COVID-19, Kabupaten Bombana adalah kabupaten dengan jumlah pengangguran terendah yaitu 2,4 persen dari jumlah angkatan kerja, yakni 2191 dari 89.655 angkatan kerja.

Kemudian pada tahun 2020, bersamaan dengan pendemi, angka pengangguran alami peningkatan. Berdasarkan data statistik Bombana berada pada angkat 2,7 persen atau 2.584 dari total angkatan kerja 94.466.

Baca Juga: Polda Sumut Pastikan Tak Akan Keluarkan Izin Perayaan Malam Tahun Baru 2022

“COVID-19 sangat berdampak pada peningkatan pengangguran di daerah karena penerapan protokol kesehatan dan keuangan nasional yang tidak stabil yang menyebabkan PHK,” katanya, Kamis (16/12/2021)

Meski terjadi peningkatan, tingkat pengangguran masih kategori terendah di Sulawesi Tenggara. Hal ini didukung dengan banyaknya investasi-investasi usaha di sektor pertambangan yang mempekerjakan ribuan masyarakat.

Baca Juga: Banyak Kursi Kosong di Ekspose Pembangunan Bupati Muna

Meski demikian, ia mengakui bahwa tenaga kerja di Bombana masih banyak yang menjadi buruh kasar akibat keterbatan skill khusus atau skill teknis.

“Dulu kita masih sering adakan pelatihan vokasi atau pelatihan kerja, akibat pandemi pelatihan berhenti,” tuturnya.

Kondisi pandemi saat mulai landai, kasus positif Corona tidak lagi ditemukan maka kegiatan pelatihan juga akan segara mulai dicanangkan untuk menciptakan tenaga kerja yang berskill khusus.

“Angka penangguran untuk tahun 2021 belum dilaporkan nanti Januari 2022. Tapi kalau pandemi ini mulai membaik maka tahun depan sudah akan mulai diadakan pelatihan-pelatihan,” tutupnya. (C)

Reporter: Hir Abrianto

Editor: Fitrah Nugraha

Artikel Terkait
Baca Juga