Selebgram India Sebut Risiko Indonesia jika Terima Rohingya, Bakal Konflik Budaya

Nur Khumairah Sholeha Hasan, telisik indonesia
Rabu, 20 Desember 2023
0 dilihat
Selebgram India Sebut Risiko Indonesia jika Terima Rohingya, Bakal Konflik Budaya
Salah satu alasan pengungsi rohingya ditolak keras di Aceh adalah karena pengungsi tersebut kedapatan membuang bantuan makanan yang diberikan warga setempat. Foto: Benarnews.com

" Seorang selebgram India membeberkan risiko yang akan dihadapi Indonesia jika menerima pengungsi Rohingya, akun TikTok bernama @abang_india sudah disukai sebanyak 29 ribu dan mendapat komentar lebih dari 2000 warganet "

KENDARI, TELISIK.ID - Seorang selebgram India membeberkan risiko yang akan dihadapi Indonesia jika menerima pengungsi Rohingya, akun TikTok bernama @abang_india sudah disukai sebanyak 29 ribu dan mendapat komentar lebih dari 2000 warganet.

Seperti diketahui, rohingya menjadi salah satu isu serius yang kerap mendapatkan sorotan dari masyarakat, baik secara online dan offline. Menurut Menkopolhukam Mahfud MD jumlah pengungsi Rohingya baru-baru ini mencapai 1.748 orang yang tersebar di Pidie, Sabang, serta Lhokseumawe seperti dilansir dari Cnbcindonesia.com.

Gelombang kedatangan orang Rohingya ke Aceh diwarnai sentimen negatif warganet Indonesia. Bahkan, narasi kebencian dan hoaks soal Rohingya marak beredar di media sosial.

Berikut tiga resiko bahaya Rohingya di Indonesia sepert dikutip dari Bisnis.com dan akun TikTok @abang_india, antara lain:

Baca Juga: Deretan Fakta Coxs Bazar, Kamp Pengungsi Etnis Rohingya di Bangladesh

1. Aktivitas Ilegal akan naik

Pada tahun 2017, banyak orang Rohingya masuk ke camp refugee ke Bangladesh. Lama-lama, populasi di camp menjadi tinggi. Info dari PBB, tahun 2022 saja, 30.000 bayi lahir di Camp Rohingya. Sekarang karena populasinya banyak, banyak orang rohingya kabur dari camp untuk melakukan hal-hal ilegal seperti pencurian, perampokan dan lain-lain.

2. Pengaruh terhadap ekonomi

Untuk memelihara dan kasih makan orang rohingya, pemerintah Indonesia harus mengeluarkan uang banyak. Belum lagi untuk membayar petugas yang menjaga camp tersebut. Menurut selebgram tersebut, semua ini akan berdampak pada ekonomi Indonesia kedepannya.

3. Konflik budaya

Orang Rohingya yang masuk ke negara lain, mereka datang dalam jumlah yang sangat besar. Budaya mereka pun sangat kental.

"Contohnya, orang India atau orang bule selalu masuk ke Indonesia sendirian. Buat apa, buat kerja atau bisnis. Jadi kami harus adaptasi dengan buda orang Indonesia. Itu beda dari orang Rohingya. Orang Rohingya merasa tidak perlu beradaptasi karena komunitasnya sangat besar. Jadi di masa depan, ini akan menimbulkan konfli," tutur pemilik konten TikTok @abang_india.

Sementara itu, beberapa warga lokal Aceh ikut memberikan perilaku buruk etnis Rohingya selama berada di Aceh seperti dikutip dari Detik.com:

- Buang makanan

Pengungsi Rohingya di Aceh mula-mulanya disambut baik oleh warga setempat. Mereka diberi bantuan berupa air mineral dan nasi bungkus. Akan tetapi, seolah tak bersyukur, mereka malah membuang bantuan warga ke laut.

Kejadian tersebut terjadi saat rombongan yang terdiri dari 249 imigran Rohingya tiba di Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Bireuen, Aceh. Masyarakat menolak para imigran turun ke daratan.

Kendati disuruh pergi, masyarakat dari Desa Pulo Pineung Meunasah Dua tetap memberikan sejumlah bantuan. Hanya saja, bantuan tersebut malah dibuang ke laut usai para imigran Rohingya tersebut dilarang turun dari kapal.

"Tadi mereka kita bantu kita berikan nasi, mie instan, air mineral, beras dan lainnya. Awalnya mereka menolak yang kita kasih dan beras sama Indomie dibuang ke laut," kata Kapolsek Jangka, Ipda Novizal, Kamis (16/11/2023).

- Kabur dari kamp

Sebanyak 12 imigran Rohingya pernah mencoba kabur dari kamp penampungan sementara di Ladong, Aceh Besar, Aceh. Mereka diciduk saat hendak menaiki mobil dengan tujuan ke Medan, Sumut.

Sebelum kejadian di Aceh Besar tersebut, 28 imigran Rohingya yang ditampung di UPTD Dinas Sosial di Ladong, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, juga pernah melarikan diri. Imigran-imigran tersebut kabur dengan memanjat pohon dan tembok.

"Benar ada 28 pengungsi Rohingya kabur. Mereka lari dengan cara memanjat pohon dan menggapai tembok. Saat ini kami dibantu warga masih melakukan pencarian," kata Kabid Humas Polda Aceh Kombes Joko Krisdiyanto kepada wartawan, Senin (13/3/2023).

- Tak mematuhi adat masyarakat setempat

Kapolres Lhokseumawe AKBP, Henki Ismanto menuturkan, para pengungsi Rohingya tidak mematuhi adat serta syariat Islam yang diterapkan di Aceh.

Baca Juga: Etnis Rohingya Ingin Kerja di Indonesia hingga Rela Bayar Rp 16 Juta Per Orang, Kini Ada Tersangka

"Para pengungsi yang melarikan diri, tidak menjaga kebersihan, dan tidak mengindahkan syariat Islam dan adat di kalangan masyarakat," terang Henki.

- Perkosa anak dibawah umur

Kelakuan buruk pengungsi Rohingya tidak hanya sebatas kabur dari kamp pengungsian dan membuang bantuan warga. Seorang warga negara Rohingya ditangkap polisi setelah diduga telah memperkosa anak di bawah umur.

Pelaku yang berinisial RU melancarkan aksi kejinya di kamp penampungan sementara di Padang Tiji, Pidie, Aceh. Ia ditangkap usai orang tua korban melapor ke pos pengamanan.

"Pelaku memperkosa korban di bilik tempat korban tinggal. Pelaku mengancam korban dengan sebilah pisau untuk diam," kata Kasat Reskrim Polres Pidie Iptu, Rangga Setyadi, Senin (4/7/2023). (C)

Penulis: Nur Khumairah Sholeha Hasan

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga