Seleksi Duta Wisata, 75 Peserta Diminta Kampanyekan COVID-19
Sumarlin, telisik indonesia
Selasa, 09 November 2021
0 dilihat
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari Abdul Rifai (baju dinas) memantau proses wawancara para peserta seleksi Luale Anandonia. Foto: Sumarlin/Telisik
" Sebanyak 75 peserta mengikuti seleksi duta wisata Anandonia Luale tahun 2021 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari "
KENDARI, TELISIK.ID - Sebanyak 75 peserta mengikuti seleksi duta wisata Anandonia Luale tahun 2021 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari.
Seleksi di hari kedua ini memasuki tahapan wawancara untuk menentukan peserta yang lulus ke babak 20 besar.
Dalam tahapan wawancara, para peserta seleksi melalui lima tahapan wawancara meliputi pengetahuan tentang kebudayaan suku Tolaki, etika dan kepribadian, penampilan menarik, bahasa inggris dan kepariwisataan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Kendari Abdul Rifai menjelaskan, dalam seleksi wawancara, tim penguji juga menyisipkan beberapa pertanyaan terkait COVID-19 dengan pariwisata, di mana pandemi yang terjadi saat ini salah satunya memukul sektor pariwisata.
"Selain tentang pengetahuan kepariwisataan, kami juga menitipkan pada penguji untuk menggali pengetahuan peserta tentang bagaimana mengkampanyekan COVID-19 yang juga sangat berdampak pada sektor pariwisata," katanya.
Selain menerapkan protokol kesehatan secara ketat, Dinas Pariwisata berharap para peserta bisa membantu pemerintah dalam mengkampanyekan COVID-19 utamanya mengajak masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan dan mengajak warga Kota Kendari mengikuti vaksinasi.
Baca Juga: Guru ke Dewan: Kami Takut dengan Kepala SMPN 10 Kendari, Jangan-Jangan
Baca Juga: Dinilai Arogan, Puluhan Guru Laporkan Kepala SMPN 10 Kendari ke Dewan
Seorang peserta Dandi, mengaku mengikuti seleksi ini karena tertarik mempelajari tentang suku Tolaki, dan ingin mempromosikannya agar semakin diketahui banyak orang.
Dia juga mengaku, untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata Kota Kendari butuh koordinasi dengan para pihak apalagi setelah sektor pariwisata yang paling banyak terdampak akibat pandemi COVID-19.
"Butuh koordinasi yang kuat untuk menghidupkan kembali sektor pariwisata di masa pandemi ini, sebab banyak objek yang bisa dikembangkan dan dikelola dengan baik setelah dihantam pandemi," ujar mahasiswa Universitas Halu Oleo ini.
Peserta lainnya Lutfia Ihwani Umar, mengaku prihatin dengan pandemi yang sangat berdampak pada sektor pariwisata, utamanya para pedagang kecil yang bekerja di sekitar objek wisata.
"Mereka ini ada kakek dan orang tua yang berjualan di sekitar objek wisata pendapatannya pasti berkurang. Sebelum pandemi saja pendapatannya minim apalagi ditambah COVID-19 mereka pasti kehilangan pekerjaan," ungkapnya.
Dia berharap dengan kebijakan pemerintah yang mulai memberikan kelonggaran di masa kenormalan baru ini, bisa kembali menghidupkan sektor pariwisata dan membuka pekerjaan bagi masyarakat sekitar objek wisata. (A)
Reporter: Sumarlin
Editor: Haerani Hambali