Sempat Tutup Berbulan-bulan Akibat Pandemi, Bimbel JILC Kembali Dibuka

Andi Irna Fitriani, telisik indonesia
Jumat, 01 Oktober 2021
0 dilihat
Sempat Tutup Berbulan-bulan Akibat Pandemi, Bimbel JILC Kembali Dibuka
Direktur JILC, Ahmad Muzakir. Foto: Andi Irna Fitriani/Telisik

" Salah satu bisnis pendidikan yang terdampak yaitu bimbel JILC, yang memiliki dua cabang yang bertempat di Wua-Wua dan Anduonohu. "

KENDARI, TELISK.ID - Dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19 terus merembet hampir di segala sektor. Pandemi juga berdampak pada bisnis pendidikan seperti bimbingan belajar (bimbel).

Salah satu bisnis pendidikan yang terdampak yaitu bimbel JILC, yang memiliki dua cabang yang bertempat di Wua-Wua dan Anduonohu.

Direktur JILC, Ahmad Muzakir mengatakan, COVID-19 dampaknya sangat terasa, contohnya pembelajaran dibatasi, terutama saat keluar instruksi bersama wali kota dengan gubernur, bimbel tersebut sempat ditutup.

"Kami sempat tutup sekitar 2-3 bulan, setelah kita lihat sudah agak bisa, tapi dengan protokol kesehatan (prokes), kita buka kembali," kata Ahmad Muzakir.

Saat ini, bimbel JILC sudah mulai buka secara tatap muka, tapi jumlah jam dikurangi, serta jumlah siswa dibatasi.

"Yang dua jam kita kurangi jadi satu jam, jumlah siswanya juga kita batasi, dari siswa yang biasanya sampai 20-an dalam satu ruangan, sekarang paling tinggi 10 orang," ucap Ahmad Muzakir.

Baca juga: Sabuk Nusantara 78 Kembali Beroperasi, Cek Jadwalnya

Baca juga: BNNP Sultra Beri Pelatihan Softskill di SMKN 1 Kendari

Lebih lanjut, Ahmad Muzakir mengatakan, sebelum adanya pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, orang tua peserta bimbel masih berfikir untuk mendaftarkan anaknya.

"Alhamdulillah setelah buka sekolah ini, orang tua juga sudah mulai memasukkan anaknya, kami juga sudah mulai tatap muka karena setelah dievaluasi, kebanyakan orang tua siswa mengeluh jika menggunakan sistem online, karena anaknya kurang terkontrol katanya," ujar Ahmad Muzakir.

"Mereka sebagai orang tua senang, karena biar katanya bagaimana kalau pembelajaran online itu masih susah dipahami anak-anak," tambahnya.

Ahmad Muzakir mengaku, omzet sempat turun drastis hingga mencapai 70 persen. Ia berharap keadaan bisa menjadi normal kembali.

Sementara itu, peserta bimbel JILC, Berlin mengatakan, terkait proses bimbel di masa PPKM, proses yang dilalui cukup memuaskan. Ia bersyukur PPKM yang diberlakukan saat ini sudah level rendah dan ada kelonggaran berkegiatan.

"Semoga COVID-19 benar-benar mereda, sehingga aktivitas yang dilakukan maupun yang mau dilakukan itu efisien, secara maksimal juga tidak terbatas dalam menjalankan sesuatu dan tentunya nyaman beraktivitas karena beraktivitas dengan memakai masker juga itu agak terganggu dalam kondisi panas," harap Berlin. (B-Adv)

Reporter: Andi Irna Fitriani

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga