Seperempat dari 850 Siswi SMA di Kendari Alami Anemia

Tim Telisik, telisik indonesia
Sabtu, 23 Desember 2023
0 dilihat
Seperempat dari 850 Siswi SMA di Kendari Alami Anemia
Pelatihan Kader Posyandu Remaja di SMAN 3 Kendari yang digelar Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari, Jumat (22/12/2023). Foto: Rosmawati/Telisik

" Sebanyak 850 remaja putri yang telah mengikuti screening kesehatan di 4 sekolah di Kendari, seperempat di antaranya mengalami anemia "

KENDARI, TELISIK.ID - Politeknik Kesehatan Kemenkes (Poltekkes) Kendari memberikan pelatihan kader posyandu remaja di 4 sekolah SMA di Kendari Sulawesi Tenggara, yakni SMAN 6 Kendari, SMAN 8 Kendari, SMA 12 Kendari, dan terakhir di SMA 3 Kendari, Jumat (22/12/2023).

Program Posyandu Remaja tersebut sebagai upaya untuk mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja dalam pencegahan stunting, dengan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat unggulan berupa pencegahan stunting sejak dini.

Poltekkes Kemenkes Kendari merupakan salah satu unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Kementerian Kesehatan RI yang melaksanakan pendidikan vokasi di bidang kesehatan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Salah satu upaya untuk mendukung perbaikan dan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Sulawesi Tenggara yaitu dengan upaya pencegahan stunting.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Poltekkes, Kartin mengatakan, sebanyak 850 siswa remaja putri yang telah mengikuti screening kesehatan dari 4 sekolah tersebut, seperempat di antaranya mengalami anemia.

"Ada 850 siswa remaja putri di 4 sekolah telah mengikuti screening, hasilnya memang belum keluar. Cuma dari yang kita lihat, seperempat di antaranya itu mengalami anemia," katanya.

Lala Andirani dan Zahwatul Hasanah, siswi SMA 3 Kendari, mengaku tidak heran jika banyak siswa yang mengalami anemia, karena memang sekarang ini rata-rata siswa itu suka begadang.

"Pasti karena begadang Kak. Contohnya saya tiap malam begadang nonton drakor, kadang sampai jam 1 baru tidur," kata Lala.

Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Gelar Aksi Bergizi di Buton Selatan, Tingkatkan Kesadaran Remaja Putri Konsumsi Tablet Tambah Darah

Di tempat yang sama, Zahwatul Hasanah mengatakan, meskipun ia mengonsumsi tablet penambah darah, namun masih sering begadang entah itu karena belajar atau nonton.

"Jam tidur saya rata-rata jam 12 malam Kak, terus selalu terbangun lagi jam 3 subuh, biasa salat saja karena sudah tidak bisa tidur lagi kalau sudah bangun di jam segitu," terangnya.

Peserta Pelatihan Kader Posyandu Remaja di SMAN 3 Kendari, yang digelar Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari. Foto: Ist.

 

Pentingnya pengetahuan akan nutrisi dan gizi bagi tubuh dalam mencegah stunting, sehingga kader posyandu ini difokuskan pada siswa perempuan yang ke depannya akan menjadi seorang ibu.

"Jadi kami mulai dari remaja perempuannya dulu ya. Sebagai persiapan untuk menjadi calon ibu. Kan kalau dia sudah sehat dari remaja nanti ketika dia jadi ibu dia mengandung kan dia sehat juga, nutrisinya tercukupi sehingga nanti bayinya juga bisa sehat," jelas Kartini pada Telisik.id.

Program kader posyandu ini dilakukan untuk membantu program pemerintah dalam mencegah stunting, dan untuk meningkatkan kesehatan siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja, meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), meningkatkan pengetahuan dan keterampilan remaja tentang kesehatan reproduksi bagi remaja.

Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Gelar Aksi Bergizi di Buton Utara, Cegah Anemia pada Remaja Putri

Tak hanya itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (NAPZA), mempercepat upaya perbaikan gizi remaja, mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik, melakukan deteksi dini dan pencegahan penyakit menular dan penyakit tidak menular (PTM), dan meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan.

Sebanyak 80 remaja putra putri diberikan kesempatan untuk mengikuti pengkaderan posyandu, di antaranya perwakilan dari UKS, dan perwakilan setiap kelas.

Kata Kartini, setiap bulan pihaknya akan memantau di setiap sekolah penerapan dari kader posyandu tersebut. Jadi peserta kader tersebut yang akan membantu pemeriksaan kesehatan di masing-masing sekolah dengan menggunakan fasilitas UKS, seperti periksa tinggi badan, berat badan dan lainnya. (Adv)

Penulis: Rosmawati

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga