Serentak NU dengan Muhammadiyah dan Pemerintah, Ini Jadwal Resmi Penetapan Idul Adha 2025

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 29 Mei 2025
0 dilihat
Serentak NU dengan Muhammadiyah dan Pemerintah, Ini Jadwal Resmi Penetapan Idul Adha 2025
NU, Muhammadiyah, dan Pemerintah tetapkan Idul Adha 2025 jatuh serentak. Foto: Repro Detik.

" Setelah menanti hasil pemantauan hilal dan sidang isbat, akhirnya masyarakat Indonesia bisa merayakan Idul Adha 1446 Hijriah secara serentak "

JAKARTA, TELISIK.ID - Setelah menanti hasil pemantauan hilal dan sidang isbat, akhirnya masyarakat Indonesia bisa merayakan Idul Adha 1446 Hijriah secara serentak.

Pemerintah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Muhammadiyah menetapkan 10 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada tanggal 6 Juni 2025. Keputusan ini disambut antusias karena kembali menyatukan perayaan hari besar umat Islam di Tanah Air.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) resmi menetapkan Hari Raya Idul Adha 1446 H pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini diumumkan langsung oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam konferensi pers setelah Sidang Isbat pada Selasa, 27 Mei 2025.

Penentuan tersebut dilakukan berdasarkan hasil rukyat hilal dan perhitungan hisab dengan standar kriteria MABIMS. Kriteria ini menyaratkan tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat untuk bisa menetapkan awal bulan Hijriah.

Baca Juga: Bansos PKH dan BPNT 2025 Tahap 2 Resmi Dicairkan Kemensos, Ini Tanda NIK Tidak Terdaftar jadi Penerima

"Maka kita bisa menyimpulkan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Rabu 28 Mei 2025. Sehingga 10 Dzulhijjah atau Idul Adha bertepatan pada 6 Juni 2025," ujar Nasaruddin Umar dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Rabu (28/5/2025).

Sidang isbat ini melibatkan berbagai unsur, mulai dari perwakilan ormas Islam seperti NU dan Muhammadiyah, ahli astronomi, hingga Komisi VIII DPR RI. Proses sidang dilakukan secara tertutup setelah pemaparan data posisi hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag.

Menteri Agama menyatakan bahwa penetapan Idul Adha tahun ini berpotensi kembali serempak seperti pada perayaan Idul Fitri 1445 H lalu. Hal ini terjadi karena posisi hilal berada di atas kriteria minimum yang telah ditentukan.

"Alhamdulillah ya, karena di atas 3 derajat ya, berarti sudah memenuhi syarat," ujar Nasaruddin.

Menurutnya, kemungkinan besar hilal dapat terlihat terutama di wilayah Indonesia bagian barat seperti Aceh. Hal ini disebabkan karena posisi geografis Aceh memungkinkan sudut elevasi hilal menjadi lebih tinggi dibandingkan daerah lain.

"Kita berdoa mudah-mudahan ada yang bisa melihat bulan, terutama di Aceh ya, karena semakin barat kan semakin tinggi derajatnya," tambahnya.

Untuk memperkuat proses verifikasi, Kemenag menurunkan tim rukyatul hilal ke lebih dari 100 titik pengamatan di seluruh Indonesia. Tim tersebut bertugas melakukan pemantauan langsung terhadap kemunculan hilal pada Selasa sore.

"Kita sudah menyebarkan seluruh Indonesia kemarin itu orang-orang yang bertugas untuk menatap, mengintip hilal atau bulan muda. Mudah-mudahan di antara mereka nanti malam ini ada yang bisa menyaksikan bulan," ucap Nasaruddin.

Adapun sidang isbat Idul Adha 1446 H terdiri dari tiga tahapan utama. Pertama adalah pemaparan posisi hilal oleh tim hisab dan rukyat Kemenag. Kedua, sidang tertutup oleh para tokoh ormas Islam dan lembaga negara. Ketiga, pengumuman hasil sidang melalui konferensi pers.

Sebagai tambahan, sidang ini juga dihadiri oleh pimpinan-pimpinan organisasi Islam, para ulama, dan tokoh masyarakat yang memiliki kompetensi dalam bidang falak atau astronomi Islam. Tujuannya adalah untuk mendapatkan legitimasi dari semua kalangan.

"Nah sebentar lagi kami akan melakukan sidang isbat di kantor Kementerian Agama yang akan dihadiri oleh para ulama, pimpinan ormas, dan tentunya pemerintah. Di situ nanti kita akan sidang bersama dengan teman-teman," ungkap Nasaruddin.

Kebersamaan dalam menentukan Hari Raya Idul Adha kali ini mendapat perhatian lebih dari masyarakat karena pada tahun-tahun sebelumnya, sering kali terjadi perbedaan penetapan antara pemerintah dan beberapa organisasi masyarakat Islam.

Baca Juga: Heboh Trump Tahan Visa Ratusan Pelajar Tanah Air, Begini Nasibnya

Namun untuk Idul Adha 2025 ini, baik Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama diketahui telah menetapkan tanggal yang sama dengan pemerintah, yakni Jumat, 6 Juni 2025. Muhammadiyah sendiri telah lebih dulu mengumumkan tanggal tersebut berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal.

Sementara itu, NU biasanya mengikuti hasil rukyatul hilal dan sidang isbat yang dilakukan pemerintah. Oleh karena itu, keserempakan penetapan Idul Adha ini menjadi momentum positif bagi persatuan umat Islam di Indonesia.

Menteri Agama juga berharap suasana kebersamaan ini bisa berlanjut dalam setiap perayaan hari besar Islam di masa mendatang.

"Insyaallah, berdoa. Nah sekarang ini kan kita barengan semua pihak awal Ramadhan ya kan, lebaran bareng lagi. Mudah-mudahan nanti lebaran Idul Fitri-nya sama lagi kita," ujar Nasaruddin. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

TAG:
Baca Juga