Siapkan 3.000 Tungku, Pelajar SMA/SMK se-Sultra Produksi Minyak Goreng

Sunaryo, telisik indonesia
Sabtu, 02 April 2022
0 dilihat
Siapkan 3.000 Tungku, Pelajar SMA/SMK se-Sultra Produksi Minyak Goreng
Kabid SMA Dikbud Sultra, La Samahu bersama Ketua KNPI Muna, Muhamad Rahim meninjau pengolahan minyak goreng oleh siswa SMA/SMK Foto: Sunaryo/Telisik

" Di Sultra, 3.000 tungku disiapkan untuk mengolah minyak goreng dari bahan baku kelapa. Satu tungku, akan menghasilkan 3 liter minyak goreng "

MUNA, TELISIK.ID - Kelangkaan minyak goreng membuat frustasi para emak-emak. Nah, untuk mengantisipasi kelangkaan terus menerus, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra bersama Komite Nasional Pemuda Indonesi (KNPI) melakukan kegiatan prakarya pembuatan minyak goreng yang melibatkan pelajar SMA/SMK se-Sultra, Sabtu (2/4/2022).

"Pelaksanaan prakarya produksi minyak goreng serentak dilakukan oleh pelajar SMA/SMK di 17 kabupaten/kota di Sultra hari ini (Sabtu)," kata La Samahu, Kabid SMA Dikbud Muna.

Untuk pengolahan minyak goreng, dilakukan oleh para pelajar sendiri. Di Sultra, 3.000 tungku disiapkan untuk mengolah minyak goreng dari bahan baku kelapa. Satu tungku, akan menghasilkan 3 liter minyak goreng.

"Kita targetkan dari 3.000 tungku itu, dapat menghasilkan kurang lebih 9.000 liter minyak goreng," terangnya.

Selanjutnya, minyak goreng hasil produksi para pelajar itu akan dibagikan ke masyarakat.

"Dibagikan secara gratis," sebutnya.

Baca Juga: Gelar Pasar Murah, Disperindag Bombana Jual Minyak Goreng Lokal

Mantan Kabid SMP Dikbud Muna itu menerangkan, produksi minyak goreng yang dilakukan pelajar itu bertujuan untuk menumbuhkembangkan kreatifitas anak dalam menghadapi masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat.

"Dengan kelangkaan minyak goreng saat ini, para pelajar bisa mengantisipasinya," terangnya.

Khusus di Muna dan Muna Barat, jumlah tungku pengolaham minyak goreng sebanyak 264. Rinciannya, 204 tungku di Muna dan 60 tungku di Mubar.

Para pelajar di Muna sendiri sangat antusias memproduksi minyak goreng. Diawali dengan pengupasan kelapa, memarut, memeras menjadi santan dan memasak hingga menjadi minyak.

"Untuk bisa jadi minyak, butuh waktu 1-2 jam, tergantung banyaknya santan," terangnya.

Baca Juga: Kejari Muna Melakukan Sidak Barang Impor 'Berbaju' Indonesia

Sementara itu, Ketua KNPI Muna versi Alfin Akawijaya, Muhamad Rahim menerangkan, ide memproduksi minyak goreng tradisional dari kelapa itu muncul setelah melihat kelangkaan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Berangkat dari situ, KNPI langsung menggandeng Dikbud Sultra.

"Kita harapkan melalui kegiatan yang melibatkan pelajar ini, bisa mandiri dalam menghadapi kelangkaan minyak goreng tanpa terus menyalahkan pemerintah," kata Rahim.

Menurut Rahim, pengolahan kelapa menjadi minyak goreng tradisional bukan hal baru bagi masyarakat Muna. Pengolahan minyak itu sudah ada sejak zaman dulu yang merupakan bagian dari budaya.

"Jadi sebenarnya di Muna, tidak akan terjadi kelangkaan minyak goreng. Karena masyarakat semua pandai mengolah minyak goreng tradisional. Posisi kita saat ini, hanya memfasilitasi agar dibudayakan kembali," pungkasnya. (B)

Reporter: Sunaryo

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga