Sikapi TKA Cina, IPW Bandingkan Kapolsek dengan Kapolda Sultra
Rahmat Tunny, telisik indonesia
Selasa, 31 Maret 2020
0 dilihat
Neta S Pane. Foto: Ist
" Sikap Kapolsek ini patut diapresiasi dan diacungi jempol. Berbeda dengan sikap Kapolda Sultra yang meloloskan TKA Cina masuk ke Kendari, yang hingga kini masih bekerja di sana "
JAKARTA, TELISIK.ID - Akhir pekan kemarin masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kedatangan Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina lewat bandara Rahadi Oesman Ketapang, Kalimantan Timur. Kedatangan TKA Cina ke Ketapang untuk bekerja di salah satu perusahan swasta.
Pada kasus ini, masyarakat Muara Pawan, Ketapang, melakukan protes lantaran masyarakat setempat sedang melawan penyebaran COVID-19. Atas dasar itu, masyarakat lantas melaporkan ke Polsek Muara Pawan untuk ditindaklanjuti sesuai aturan yang berlaku.
Mendapat laporan warga, Kapolsek Muara Pawan langsung bertindak dengan mendatangi perusahan dan meminta TKA tersebut dikembalikan ke Cina, karena melanggar aturan yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Menanggapi masalah ini, Ketua Presidium Ind Police Watch Neta S Pane mengatakan, sikap tegas Kapolsek Muara Pawan patut diapresiasi dan diacungi jempol, karena sikap tersebut berbeda jauh dengan yang dilakukan oleh Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) saat mengahadapi TKA asal Cina.
"Sikap Kapolsek ini patut diapresiasi dan diacungi jempol. Berbeda dengan sikap Kapolda Sultra yang meloloskan TKA Cina masuk ke Kendari, yang hingga kini masih bekerja di sana," kata Neta S Pane kepada Telisik.id lewat pesan tertulisnya, Selasa (31/3/2020).
Baca Juga: Kader Demokrat Usul Insentif Petugas Lapangan COVID-19 Rp 3-7 Juta
Baca Juga: Pemkot Bantah Informasi Kendari Bakal Lockdown
Parahnya lagi, beberapa hari lalu Imigrasi Sultra kembali meloloskan rombongan TKA Cina yang masuk ke Sultra menggunakan kapal laut.
"Ini menandakan pihak kepolisian dan imigrasi masih lemah terhadap kedatangan TKA ke Indonesia," ujarnya.
Dikatakan Neta S Pane, pihak kepolisian memiliki alasan kuat untuk menolak kedatangan warga negara asing (WNA), apalagi pemerintah saat ini sedang meminta masyarakat untuk mengisolasi diri mereka.
"Alasannya, semua demi keselamatan warga sekitar dan sesuai ketentuan pemerintah agar warga mengisolasi diri secara mandiri," ucapnya.
Selain itu, masuknya TKA Cina ke Indonesia secara bebas menunjukkan sikap pemerintah yang tidak jelas dalam memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di Indonesia.
"TKA Cina masih bisa masuk ke Indonesia di tengah makin meluasnya wabah COVID-19 menjadi sebuah tanda tanya besar, dan sekaligus menunjukkan sikap pemerintah yang tidak jelas dalam mengatasi wabah corona," jelasnya.
Baca Juga : BLK Kendari Siapkan 2.000 Liter Cairan Desinfektan untuk Masyarakat Sultra
"Di satu sisi, masyarakat dilarang berkumpul, bahkan dilarang berkumpul di tempat ibadah, tapi di sisi lain TKA Cina tetap dibiarkan masuk," tutupnya.
Reporter: Rahmat Tunny
Editor: Rani