Separuh Investasi di Indonesia Ditopang Tambang Nikel

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Kamis, 29 Agustus 2024
0 dilihat
Separuh Investasi di Indonesia Ditopang Tambang Nikel
Salah satu areal tambang nikel di Indonesia. Foto: Repro Kumparan

" Realisasi investasi di Indonesia semakin menarik perhatian dengan kontribusi besar dari sektor nikel "

JAKARTA, TELISIK.ID - Realisasi investasi di Indonesia semakin menarik perhatian dengan kontribusi besar dari sektor nikel.

Asosiasi Pertambangan Nikel Indonesia (APNI) menyatakan bahwa sebagian besar investasi yang masuk ke Tanah Air dalam beberapa tahun terakhir ditopang oleh sektor tambang nikel.

Hal ini menunjukkan peran nikel strategis dalam perekonomian Indonesia, terutama sebagai penggerak utama investasi asing dan domestik.

Indonesia dikenal sebagai salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. Hal ini menjadikan nikel sebagai komoditas unggulan yang sangat potensial untuk menarik investasi besar-besaran.

Sekretaris Umum Asosiasi Penambang Nikel Indonesia, Meidy Katrin Lengkey, mengungkapkan bahwa sektor nikel telah menjadi salah satu kontributor terbesar dalam realisasi investasi di Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Belum Putuskan Pertalite Dibatasi 1 Oktober

Berdasarkan laporan realisasi investasi tahun 2023, dari total investasi sebesar Rp 1.200 triliun, sektor nikel menyumbang sekitar Rp 523 triliun.

"Data realisasi investasi tahun 2023 menunjukkan bahwa sektor nikel menyumbang Rp 523 triliun dari total Rp 1.200 triliun. Ini merupakan pencapaian luar biasa bagi industri nikel di Indonesia," ungkap Meidy, di Jakarta, Kamis (29/8/2024),  seperti dilansir dari CNBC Indonesia.

Meidy juga optimis bahwa pada tahun 2024, sektor nikel akan terus menjadi penopang utama investasi di Indonesia, dengan perkiraan kontribusi sebesar setengah dari target investasi nasional.

Meidy menekankan pentingnya dukungan pemerintah terhadap sektor nikel. Menurutnya, keberlangsungan investasi di sektor ini sangat tergantung pada kebijakan pemerintah yang pro-investasi.

Meidy berharap pemerintah yang baru nanti dapat mengakomodir kepentingan para pengusaha di sektor nikel sebelum mengeluarkan kebijakan baru.

“Dengan demikian, investasi di sektor ini dapat terus berkelanjutan dan memberikan manfaat optimal bagi perekonomian nasional,” harapnya.

Pentingnya sektor nikel bagi perekonomian Indonesia juga tercermin dari kontribusinya terhadap pendapatan negara. Jika pengusaha di sektor ini tidak melakukan kegiatan operasional, maka negara juga akan kehilangan potensi pendapatan, baik dari pajak maupun royalti.

Di sisi lain, nikel kini menjadi salah satu komoditas terpenting di dunia, terutama dengan meningkatnya permintaan global untuk bahan baku baterai kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV).

Nikel telah menjadi primadona di pasar global karena peranannya dalam mendukung transisi energi ke arah yang lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Subsidi Listrik Naik Rp 90,22 Triliun di RAPBN 2025

Hal ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk meningkatkan nilai tambah dari komoditas ini melalui hilirisasi dan pengolahan yang lebih lanjut.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah, salah satunya adalah nikel.

Berdasarkan data yang tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 132/2024 tentang Neraca Sumber Daya dan Cadangan Minerba Nasional Tahun 2023, tercatat bahwa total cadangan bijih nikel di Indonesia mencapai 5,3 miliar ton.

Dengan cadangan sebesar ini, Indonesia memiliki potensi besar untuk terus menjadi pemain utama di pasar nikel global.

Produksi bijih nikel Indonesia sepanjang tahun 2023 mencapai 175 juta ton. Jika rata-rata produksi ini dipertahankan, maka cadangan nikel di Indonesia diperkirakan akan bertahan hingga 30 tahun ke depan, kecuali ada penemuan baru yang dapat menambah jumlah cadangan tersebut. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga