Singkirkan Jack Ma, Ternyata Orang Terkaya di China Adalah Tukang Air Galon

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 10 November 2021
0 dilihat
Singkirkan Jack Ma, Ternyata Orang Terkaya di China Adalah Tukang Air Galon
Zhong Shanshan tukang air galon yang jadi orang terkaya di China. Foto: Repro Reuters

" Posisi puncak orang terkaya di China mengalami pergeseran pada tahun ini. Kali ini, pendiri Alibaba, Jack Ma, harus tersingkir dari tahta orang terkaya di negeri tirai bambu itu "

BEIJING, TELISIK.ID - Posisi puncak orang terkaya di China mengalami pergeseran pada tahun ini. Kali ini, pendiri Alibaba, Jack Ma, harus tersingkir dari tahta orang terkaya di negeri tirai bambu itu.

Dilansir dari Cnbcindonesia, posisi Jack Ma digeser oleh Miliarder Zhong Shanshan. Pendiri perusahaan minuman Nongfu Spring itu menjadi orang terkaya di China dengan kekayaan US$ 60,5 miliar atau sekitar Rp 859,1 triliun (asumsi Rp 14.200/US$) atau naik 7%.

Jumlah kekayaannya terus meningkat mencapai US$ 67,1 miliar atau Rp 952,82 triliun per Sabtu (6/11/2021). Kekayaannya ini berasal dari perusahaan minuman botol Nongfu Spring yang melantai di Hong Kong Stock Exchange pada September 2020 lalu.

Baca Juga: Pemkot di China Tawarkan Uang Tunai Rp 222 Juta Bagi Warga yang Tahu Sumber COVID-19

Kenaikan kekayaannya ini juga sejalan dengan peningkatan kinerja perusahaannya ini pada akhir Juni 2021. Selain itu, dia juga diuntungkan dari investasi yang sukses di Beijing Wantai Biological Pharmacy, pemasok obat-obatan yang sahamnya terdaftar di Shanghai naik 76% pada pertengahan Oktober dari tahun lalu yang tercatat di Shanghai Stock Exchange pada April 2020.

Zhong Shanshan memiliki masa lalu yang tidak terlalu menyenangkan. Dia lahir di Hangzhou dan akhirnya putus sekolah dasar selama Revolusi Kebudayaan Tiongkok. Untuk menyambung hidup, dirinya harus bekerja sebagai pekerja konstruksi, reporter surat kabar hingga agen penjualan minuman sebelum memulai bisnisnya sendiri.

Dilansir SCMP, Zhong Shanshan terpaksa berhenti sekolah di usia 12 tahun karena revolusi di tahun 60-an. Ketika itu ia harus membantu ekonomi keluarga dengan jadi tukang bangunan dan tukang kayu selama 10 tahun. Pria tersebut juga pernah dua kali gagal masuk universitas sebelum akhirnya diterima di kampus radio dan televisi.

Setelah lulus, pemilik Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterprise itu bekerja sebagai reporter tapi memutuskan untuk berhenti dan pindah provinsi. Sempat membangun koran Pacific Post tapi gagal ia lalu mencoba peruntungan sebagai pengusaha jamur.

Sayangnya usaha tersebut sayangnya juga tidak bertahan lama karena cuaca yang tidak mendukung. Merugi, Zhong kehilangan semua uang setelah sempat sukses berjualan gorden.

Sampai akhirnya ia bertemu dengan teman sekampung yang kini jadi CEO Wahaha yang menjual air galon, jus, dan produk kesehatan. Terinspsirasi potensi di pasar makanan sehat, ia mulai memproduksi pil kura-kura. Di 1996, kemudian ia terpikir bahwa semua orang butuh air dan mulai membangun Nongfu Spring.

Baca Juga: PBB Kutuk Upaya Pembunuhan Terhadap Perdana Menteri Irak

Zhong Shanshan lalu mengembangkan bisnisnya dengan menjual dendeng, teh kemasan, jus, dan minuman lain. Namun usaha air kemasan lah yang dikatakan paling menyumbang kekayaan. Karena itu, ia disebut sebagai tukang galon tersukses.

Posisi kedua diisi oleh Zhang Yiming, pendiri platform video TikTok oleh ByteDance. Yiming menikmati kenaikan kekayaan menjadi US$ 59,4 miliar (Rp 843 triliun) dari Rp 27,7 miliar pada 2020.

Sementara itu, dilansir dari Reuters, posisi ketiga orang terkaya di negeri tirai Bambu ini diduduki oleh Robin Zeng, chairman produsen baterai kendaraan listrik Contemporary Amperex Technology (CATL). Ia berhasil meningkatkan pundi-pundi kekayaannya menjadi US$ 50,8 miliar (Rp 721 triliun) dari US$ 20,1 miliar pada tahun lalu.

Di sisi lain, kekayaan Jack Ma menyusut 36% menjadi US$ 39,6 miliar atau sekitar Rp 562,1 triliun (asumsi Rp 14.200/US$). Penurunan kekayaannya ini sendiri tidak lepas dari 'hukuman' yang dijatuhkan Pemerintah China.

Ini setelah dirinya memberikan pidato berisi kritik kepada regulator keuangan negara tersebut. Akibatnya pencatatan saham Ant Group tertunda dan saham Alibaba terjun bebas. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga