Soal Gaji Guru yang Belum Diterima, Begini Jawaban Dinas Pendidikan Buton Selatan

Deni Djohan, telisik indonesia
Jumat, 17 Juni 2022
0 dilihat
Soal Gaji Guru yang Belum Diterima, Begini Jawaban Dinas Pendidikan Buton Selatan
Ketua PGRI yang juga Kadis Perindagkop Buton Selatan La Hardin, meminta dinas pendidikan untuk segera keterlambatan gaji guru. Foto: ist

" Polemik gaji guru di Buton Selatan (Busel) yang belum terbayarkan hingga pertengahan juni 2022, akhirnya memiliki titik terang "

BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Polemik gaji guru di Buton Selatan (Busel) yang belum terbayarkan hingga pertengahan juni 2022, akhirnya memiliki titik terang.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Busel, La Hardin mengaku telah menemui pihak dinas pendidikan guna menanyakan alasan sehingga dana hak para pendidik itu belum diterimakan.

"Karena kadisnya lagi keluar, maka saya bersama enam anggota PGRI lainnya menemui bendahara dinas. Jadi pihak dinas menyampaikan bahwa keterlambatan itu terjadi karena pihak bendahara sekolah yang terlambat memasukan template gajinya setelah keluar dari daftar gaji di keuangan," ungkapnya, Jumat (17/6/2022).

Kendati demikian, lanjutnya, terdapat beberapa sekolah yang telah menyerahkan laporan itu lebih dulu di dinas. Namun tak sedikit bendahara sekolah yang juga terlambat, sehingga mempengaruhi pencairan gaji di sekolah lainnya. Utamanya bendahara sekolah tingkat SMP.  

"Memang tahun kemarin itu cepat karena program itu masih menggunakan Simda. Sekarang berubah menjadi SIPD. Jadi mereka sudah harus setor laporan itu sebelum tanggal 20 bulan berjalan," terangnya.

Dijelaskan, berdasarkan ketentuan, setelah daftar gaji dari keuangan keluar, pihak sekolah kemudian menyerahkan laporan itu di dinas pendidikan untuk diinput ke sistem guna menghindari terjadinya kesalahan. Adapun batas waktu yang diberikan selama tiga hari. Celakanya, kebanyakan para bendahara sekolah menyetor laporan itu melebihi waktu yang diberikan.

"Memang ada beberapa sekolah yang cepat, tapi banyak juga yang terlambat.  Sehingga tidak mungkin dana itu keluar satu-satu. Sehingga rekomendasi kami itu kami sampaikan bhawa tolong sekolah yang terlambat itu disampaikan kepada PGRI agar kami bisa evaluasi terutama di sekolah tingkat SMP. Jadi SMP yang terlambat," tegasnya.

Baca Juga: Diminati Banyak Negara, Bola Produksi Kabupaten Madiun Digunakan di Piala Dunia 2022

Meski demikian, dirinya dengan tegas meminta dinas pendidikan untuk segera menyelesaikan keterlambatan gaji tersebut. Sebab disitu tertumpuk harapan bagi anak istri mereka.

"Jadi pihak dinas ini berjanji gaji itu diterima hari senin depan ini. Kalau hari senin tidak dibayarkan, maka kami akan datang lebih besar lagi menggunakan kekuatan PGRI kami," pungkasnya.

Sebelumnya, salah satu guru yang tidak ingin disebutkan namanya meminta kepada ketua PGRI Busel agar segera menyelesaikan polemik ini. Pasalnya, kejadian ini sudah terjadi sejak awal tahun 2022 ini.

"Melalui organisasi ini saya sebagai guru mewakili teman-teman yang lain yang nasibnya sama dengan saya dan bahkan dengan bapak ibu senior," ungkapnya kepada Telisik.id melalui pesan WhatsApp.

"Bahwa sudah 6 bulan ini pembayaran gaji tidak normal selanjutnya di akhir bulan apakah akan bertahan sampai pada akhir bulan. Mungkin sebagian dari kami tidak perduli yang pentingkan gaji keluar tidak masalah biar di akhir bulan. Tapi kita semua tidak sama bapak ibu guru, kebutuhan kita pasti berbeda beda." tambahnya.

Baca Juga: Pembangunan Bendungan Ameroro, Dua Kepala Desa di Konawe Saling Klaim

Melalui organisasi pendidik itu, dirinya berharap aspirasi mereka dapat sampai pada pucuk pimpinan. Sebab terdapat banyak harapan bahkan nyawa yang bergantung pada gaji tersebut.

"Terimakasih. Mohon maaf atas salah kata dan keterbatasan kami terimakasih," tutupnya. (B)

Penulis: Deni Djohan

Editor: Musdar

Baca Juga