Sosok Muhammad Saleh Mukadam: Anggota DPRD Tak Sengaja Ledakan Senjata ke Warga di Momen Acara Adat

Ahmad Jaelani, telisik indonesia

Selasa, 09 Juli 2024

0 dilihat

Muhammad Saleh Mukadam (kiri), barang bukti senjata api yang diamankan polisi (kanan). Foto: Kolase

LAMPUNG TENGAH, TELISIK.ID - Muhammad Saleh Mukadam (MSM), anggota DPRD Lampung Tengah, menjadi sorotan publik setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam insiden penembakan yang terjadi pada acara pernikahan adat.

Kejadian ini bermula saat tradisi penyambutan keluarga besan, dimana Saleh ditunjuk untuk melepaskan tembakan sebagai bagian dari prosesi adat. Namun, senjata yang digunakan justru mengenai seorang warga yang berada di lokasi acara tersebut, seperti dikutip dari cnnindonesia.com, Senin (9/7/2024).

Peristiwa penembakan ini terjadi pada Sabtu (6/7/2024), di Dusun 1 Mataram Ilir, Lampung Tengah. Senjata api yang ditembakkan oleh Saleh mengenai kepala seorang warga yang sedang duduk di dekat parit. Warga yang menjadi korban penembakan ini langsung tewas di tempat.

Saleh Mukadam kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian dengan sangkaan pasal 359 KUHP dan pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 tahun 1951. Kapolres Lampung Tengah, AKBP Andik Purnomo Sigit, menjelaskan bahwa peluru menembus kepala korban dari kiri ke kanan.

Menurut hasil autopsi sementara, peluru tersebut menembus bagian kiri kepala hingga keluar di pelipis kanan. Hasil resmi autopsi masih menunggu konfirmasi dari dokter forensik.

Baca Juga:Tuntut Penembakan Nelayan hingga Tewas, Kerukunan Bajo Banting Meja saat Demo di DPRD Sulawesi Tenggara

Profil Muhammad Saleh Mukadam

Muhammad Saleh Mukadam, sapaan akrab Saleh, merupakan anggota DPRD dari Fraksi Gerindra. Pria berusia 39 tahun ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Lampung Tengah, dikutip dari Suara.com jaringan Telisik.id.

Dalam Pemilu Februari 2024, Saleh kembali terpilih dengan dukungan 6.327 suara. Ia juga tercatat memiliki harta kekayaan sekitar Rp 987 juta.

Acara adat yang di dalamnya ada prosesi penembakan, merupakan tradisi penyambutan besan, memang menjadi bagian dari budaya setempat. Namun, insiden yang terjadi menunjukkan betapa bahayanya penggunaan senjata api dalam acara tersebut.

Polisi berharap kasus ini menjadi pelajaran bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menggunakan senjata api.

Baca Juga: Kronologis Penembakan di Kantor MUI hingga Dugaan Penyebab Pelaku Tewas

Selain menangkap MSM, polisi juga mengamankan berbagai barang bukti dari lokasi kejadian dan rumah tersangka. Di antaranya senjata api jenis Zoraki MOD 914-T, magasin, amunisi, serta senjata api laras panjang FNC Belgia, seperti dilansir dari antaranews.com.

Penggeledahan dilakukan di tiga lokasi, termasuk rumah tersangka di Dusun I Kampung Mataram Ilir dan Jalan Cempaka Margorejo Metro Selatan.

Kepolisian masih terus mendalami kasus ini untuk memastikan semua pihak yang terlibat dapat diusut tuntas. Kapolres Andik Purnomo Sigit menyatakan bahwa hukuman bagi tersangka bisa mencapai 20 tahun penjara. Proses hukum akan terus berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku. (C)

penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Haerani Hambali

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS