Sosok Tri Cahyaningsih: Buruh Pabrik Tiga Kali Skor Tertinggi SKD CPNS, Pupus Gegara Tinggi Badan

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Jumat, 21 Februari 2025
0 dilihat
Sosok Tri Cahyaningsih: Buruh Pabrik Tiga Kali Skor Tertinggi SKD CPNS, Pupus Gegara Tinggi Badan
Tri Cahyaningsih tiga kali gagal CPNS meski raih skor tertinggi. Foto: Repro Kompas

" Tri Cahyaningsih, seorang buruh pabrik asal Boyolali, Jawa Tengah, kembali mengalami kegagalan dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), tengah menjadi perbincangan di media sosial "

BOYOLALI, TELISIK.ID - Tri Cahyaningsih, seorang buruh pabrik asal Boyolali, Jawa Tengah, kembali mengalami kegagalan dalam seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), tengah menjadi perbincangan di media sosial.

Perempuan berusia 32 tahun ini harus menerima kenyataan pahit setelah tiga kali mengikuti seleksi CPNS dan selalu meraih skor tertinggi dalam Seleksi Kompetensi Dasar (SKD).

Namun, mimpinya menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) pupus hanya karena tinggi badannya kurang 0,5 sentimeter.

Tri Cahyaningsih pertama kali mencoba peruntungan dalam seleksi CPNS pada tahun 2017. Dengan berbekal ijazah SMA, ia mendaftar pada formasi penjaga tahanan di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

Saat itu, ia berhasil lolos tahap SKD dengan skor yang cukup tinggi, namun gagal pada tahap tes kesamaptaan. Tes kesamaptaan merupakan salah satu tahap dalam Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) yang menguji kemampuan fisik dan ketahanan tubuh peserta.

Tak menyerah dengan kegagalan pertama, Tri Cahyaningsih kembali mencoba seleksi CPNS tahun 2018. Namun, takdir berkata lain. Ia tidak dapat mengikuti tes karena sedang dalam proses persalinan anak pertamanya.

Kesempatan itu terlewat begitu saja, dan ia sempat merasa kehilangan harapan karena terbentur batas usia maksimal 28 tahun untuk formasi penjaga tahanan.

"Kan tidak bisa ikut lagi, karena batas usia maksimal 28 tahun. Yaudah ga bisa," ujar Tri Cahyaningsih, seperti dikutip dari Tribunnews, Jumat (21/2/2025).

Baca Juga: Heboh Tren Kabur Aja Dulu, Begini Penjelasannya

Harapannya kembali muncul ketika pemerintah membuka seleksi CPNS 2024 dengan batas usia maksimal 35 tahun untuk formasi penjaga tahanan. Tanpa ragu, ia segera mendaftarkan diri dan mulai mempersiapkan diri dengan belajar.

Tri Cahyaningsih membagi waktu antara bekerja di pabrik, mengurus keluarga, dan belajar soal-soal CPNS melalui buku serta media sosial seperti TikTok dan YouTube.

"Kalau capek ya capek banget soalnya belajar sambil bekerja, mengurus rumah, anak, suami. Tapi, untung anak-anak dan suami bisa saling support," ungkapnya.

Selain usaha maksimal, Tri Cahyaningsih juga menempuh jalur spiritual untuk mempermudah perjuangannya dalam seleksi CPNS. Ia rutin melaksanakan sholat dhuha, baik di rumah maupun saat bekerja di pabrik.

"Kalau tahajudnya kadang-kadang. Tapi kalau dhuha terus. Kalau pas di pabrik juga tetap bisa sholat dhuha," tambahnya.

Usaha kerasnya berbuah hasil. Dalam tes SKD CPNS Kemenkumham Jawa Tengah 2024, Tri Cahyaningsih meraih skor tertinggi dengan total nilai 476.

Rinciannya, ia mendapatkan skor 120 untuk Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), 155 untuk Tes Intelegensia Umum (TIU), dan 201 untuk Tes Karakteristik Pribadi (TKP).

"Tak menyangka. Padahal targetnya hanya 450, tapi malah dapat 476. Ya saya bersyukur," ucapnya.

Namun, keberhasilannya dalam meraih skor tertinggi tidak serta-merta membawanya menjadi ASN. Tri Cahyaningsih kembali mengalami kegagalan dalam seleksi CPNS 2024 pada tahap pemeriksaan kesehatan.

Baca Juga: Jejak Karir Renville Antonio: Bendum Demokrat Tewas Kecelakaan Kendarai Harley Davidson Tertabrak Pikap

Ia dinyatakan tidak lolos karena tinggi badannya hanya 157,5 sentimeter, sedangkan syarat minimal untuk formasi penjaga tahanan adalah 158 sentimeter.

"Minimal tinggi badan 158 sentimeter. Nah pas di sana cuma 157,5 aja," ujarnya dengan nada kecewa.

Meskipun merasa sedih dan kecewa, Tri Cahyaningsih berusaha menerima kenyataan dengan lapang dada. Ia mengaku akan mencoba lagi di kesempatan berikutnya jika ada formasi yang sesuai.

"Gelo (kecewa) pastine mas kurang 0,5 cm aja lho. Tapi ndak apa-apa memang belum rejekine. Kalau ada bukaan lagi yang sesuai, mau daftar lagi. Bisa pakai nilai SKD yang kemarin," pungkasnya. (C)

Penulis: Ahmad Jaelani

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga