STIMIK Bina Bangsa Kendari Bantah Tudingan Terbitkan Ijazah Palsu
Erni Yanti, telisik indonesia
Kamis, 21 Maret 2024
0 dilihat
Keluarga Besar Mahasiswa STIMIK Bina Bangsa Kendari membantah isu yang beredar di media sosial. Foto: Ist.
" Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Bina Bangsa Kendari, Muliati Saiman, membantah tudingan salah satu LSM, terkait dugaan penerbitan ijazah palsu "
KENDARI, TELISIK.ID - Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STIMIK) Bina Bangsa Kendari, Muliati Saiman, membantah tudingan salah satu LSM, terkait dugaan penerbitan ijazah palsu.
"Sampai hari ini, di kampus kami tidak ada praktik-praktik itu (jual beli ijazah)," kata Muliati Saiman, Rabu (20/3/2024), melalui pesan WhatsApp.
Ia mengungkapkan alasan hingga beberapa kali pelaksanaan wisuda di STIMIK Bina Bangsa Kendari harus tertunda.
"STIMIK Bina Bangsa Kendari InsyaAllah sebentar lagi akan melaksanakan wisuda. Tertundanya kami punya kegiatan akademik ini karena ada kesalahan administrasi dan ini sudah melalui proses dari Kementerian dan L2Dikti," tambah Muliati Saiman.
Ia menegaskan, Kampus STMIK Bina Bangsa Kendari akan segera melaksanakan kegiatan akademik yang tertunda dan segera menggelar wisuda.
Baca Juga: Pembangunan Jalan Kembar Kali Kadia Dinilai Ganggu Perkuliahan STIMIK Bina Bangsa
"Alhamdulillah, pihak yayasan dan pengelola kampus sudah melakukan yang terbaik demi menyelamatkan kampus STIMIK Bina Bangsa dari masalah ini, dan hasilnya, kami tinggal menunggu surat keputusan dari Kementerian melalui L2Dikti, InsyaAllah kami wisuda sebelum penerimaan CPNS dan PPPK," ucapnya.
Ketua BEM STIMIK Bina Bangsa Kendari, Aldi Hidayat mengingatkan kepada seluruh mahasiswa untuk tidak terprovokasi dengan isu miring yang beredar di media sosial tersebut.
Ia juga mengecam banyaknya player yang beredar terkait seruan penutupan kampus yang dirasa sangat mencederai marwah kampus STIMIK Bina Bangsa.
Aldi sangat menyayangkan adanya kritikan di sosial media yang bersumber dari salah satu LSM dari AP2 dan juga KNPI Perjuangan. Dia mengatakan, sebagai institusi, kampus tidak pernah anti kritik. Hanya ia merasa tuntutan tersebut hanya memperkeruh keadaan dimana pihak birokrasi kampus saat ini masih berusaha untuk mempercepat pelaksanaan wisuda. Apalagi dalam point tuntutan, ada subtansi yang merujuk pada ancaman penutupan secara serius.
"Dalam beberapa tahun terakhir ini saya rasa pihak birokrat masih berupaya semaksimal mungkin dalam percepatan wisuda di L2Dikti. Tentunya ini juga menjadi tugas moril kami sebagai mahasiswa STIMIK untuk memberikan dukungan dan support kepada pihak yayasan dan birokrasi untuk terus mengevaluasi secara intens progres wisuda ini, tapi tidak dengan cara-cara demontrasi yang saya rasa hanya memperkeruh mekanisme pengurusan wisuda," tegas Aldi.
Presiden Mahasiswa STIMIK Bina Bangsa Kendari ini juga mengecam serta mengutarakan kekecewaannya kepada LSM dengan gerakan-gerakan jalanan, karena menurutnya, pihak kampus tidak tinggal diam masih masif mengupayakan sampai sekarang.
Baca Juga: Diduga Tak Miliki Izin K3, Indogrosir Kendari Bahayakan Konsumen
“Kami berharap kepada teman-teman aktifis untuk lebih paham terkait konstalasi sesama aktifis untuk saling menjaga, bukan saling menjatuhkan, yang berakibat menimbulkan konflik horizontal di kalangan lembaga, kami juga berharap agar tidak ada lagi isu yang digiring untuk kepentingan pribadi," tandasnya.
Sebelumnya Ketua LSM AP2 Sulawesi Tenggara, sekaligus Pendiri KNPI Perjuangan, La Ode Hasanuddin Kansi, mengancam bakal melakukan aksi demonstrasi di Mabes Polri dengan membawa beberapa tuntutan, dan memposting tuntutan tersebut kedalam pamflet terkait STIMIK Bina Bangsa.
"Ada dugaan kami bahwa banyak sarjana di kampus tersebut tanpa melalui proses wisuda. Kalau Ketua BEM belum lama masuk kuliah di kampus. Jadi dia tidak mengetahui masalah lama di kampus, termasuk dugaan jual beli Ijazah. Sudah lama kami dapat Info, sudah sejak 10 tahun lalu," tutur Hasanuddin. (A)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS