Tak Kunjung Rampung, Warga Sorot Pembangunan RSUD Busel
Deni Djohan, telisik indonesia
Minggu, 19 September 2021
0 dilihat
Proses perampungan bangunan selasar. Terlihat dua pekerja tengah melakukan pengecetan rangka atap selasar. Foto: Dheny/Telisik
" Besar kemungkinan pekerjaan taman tersebut akan dialihkan atau dalam bahasa lain di CCO menjadi proyek penimbunan "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Proyek pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Selatan (Busel) yang menggunakan dana pinjaman daerah puluhan miliar rupiah, mendapat sorotan dari warga.
Pasalnya, bangunan tersebut hingga kini belum juga rampung sepenuhnya. Utamanya pembangunan yang terdapat pada di zona E.
Pada zona ini, beberapa item pekerjaan seperti selasar dan taman RSUD belum rampung 100 persen. Mirisnya, pada kegiatan taman, belum ada progres pembangunan alias belum dikerjakan oleh pihak PT Tunas Harapan Lakina Wolio.
Salah satu pekerja yang tak ingin disebutkan namanya mengatakan, besar kemungkinan pekerjaan taman tersebut akan dialihkan atau dalam bahasa lain di CCO menjadi proyek penimbunan.
Sebab letak antar bangunan terdapat celah menyerupai kolam. Sehingga dipastikan akan terjadi genangan air ketika hujan tiba.
"Harusnya ada saluran air yang keluar di sela-sela bangunan. Saya juga bingung dengan perencanaannya ini proyek," ucap pria asal Muna itu ketika ditemui wartawan ini.
Ia menambahkan, masalah lain datang ketika proses pekerjaan penimbunan berjalan. Titik yang ditimbun bakal melintasi bangunan selasar yang kini menjelang proses perampungan.
Bila sering dilintasi, maka dapat dipastikan bangunan selasar tersebut rusak.
"Pasti timbunannya dibuang di luar. Karena mobil truk tidak mungkin mau lewat di selasar ini," tambahnya.
Salah satu warga Majapahit, Kecamatan Batauga, La Rizalan, menyoroti kinerja pemerintah terhadap kejadian itu. Pasalnya, tak sedikit anggaran yang dikucurkan pada proyek tersebut.
Apalagi anggaran yang digunakan adalah dana pinjaman daerah yang sudah tentu berkonsekuensi pada APBD.
"Kalau tahu seperti itu hasilnya, mestinya tidak usah daerah berutang. Mending anggaran sebesar itu di manfaatkan untuk kegiatan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat," sorot penasehat Gempur Busel itu.
Menurutnya, pemerintah sudah harus mengambil sikap atas kinerja pihak penyedia. Apalagi, Pemda sudah memberikan adendum dan pemberian kesempatan kerja.
"Sudah dua kali ditolerir ini perusahaan. Harusnya kedepan sudah diputuskan kontraknya karena dianggap tidak mampu. Kalau mampu, tidak mungkin terhambat ini pekerjaan," terangnya.
Pada kesempatan itu, aktivis ini mengaku akan mengawal proyek tersebut, termasuk soal denda yang akan dikenakan oleh pihak kontraktor.
Sebab denda tersebut merupakan bagian dari pendapatan daerah yang akan digunakan untuk pembangunan dan bantuan langsung pada masyarakat.
"Untuk sementara kita masih menghitung nilai denda yang harus dibayarkan pihak kontraktor. Yang perlu diketahui, ini bukan proyek jalan melainkan bangunan. Jadi dalam regulasinya, nilai denda diambil 1 persen dari nilai pagu yang tertuang pada kontrak kerja, bukan sisa volume kerja," pungkas Rizal Palapa sapaan akrab La Rizalan.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Bakry Abdulah belum menjawab konfirmasi tim Telisik.id bersama awak media lainnya.
Begitu pun dengan pihak PT Tunas Harapan Lakina Wolio, Gideon Bugalangan, yang juga belum membalas pesan singkat wartawan ini.
Sebelumnya, dirilis Diskominfo Busel pada Minggu 5 September 2021, Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani mendampingi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Buton, Ledrik Victor Mesak Takaendengan SH MH, bersama Kasi Intel dan Kasi Pidum, meninjau pembangunan dua mega proyek di Kabupaten Buton Selatan.
Proyek tersebut masing-masing Pelabuhan Rakyat Bandar Batauga dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Selatan.
Peninjauan ini merupakan fungsi pengamanan hukum dalam mengawal dan mendampingi pelaksanaan proyek pembangun strategis di Kabupaten Buton Selatan, agar berjalan lancar sesuai target dan harapan pemerintah dan masyarakat.
Baca Juga: Sebentar Lagi Diresmikan, Dermaga Ini Jadi Tempat Wisata Hits Masyarakat Tomia
Baca Juga: Tim Rescue KPP Kendari Lakukan Pencarian Korban Mobil Tejun ke Sungai di Konawe
Bupati Buton Selatan, H. La Ode Arusani mengucapkan terima kasih kepada Kejari Buton yang telah berkomitmen mengawal dan mendampingi proyek pembangunan yang ada di Kabupaten Buton Selatan.
Bupati Busel paham betul bila pihaknya masih sangat membutuhkan bimbingan dari pihak Kejari Buton sebagai daerah baru agar proses pelaksanaan kegiatan tidak menyalahi hukum.
Dengan begitu, proyek yang dikerja bisa selesai dengan bersih untuk dimanfaatkan pemerintah daerah dan masyarakat.
Kajari Buton, Ledrik Victor Mesak Takaendengan SH.,MH juga mengucapkan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Bupati Buton Selatan yang telah memberikan perhatian dalam pengawalan dan pendampingan melalui Tim Pengamanan Pembangunan Strategis (TPPS) Kejari Buton.
Kata dia, Pelabuhan Rakyat Bandar Batauga dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Buton Selatan merupakan proyek yang sangat strategis untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.
Olehnya kelancaran pembangunan harus terus dipantau agar sesuai dengan kontruksi dan waktu yang ditentukan.
“Harapan kita proyeknya bisa selesai tepat waktu, tepat guna, dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak,” harapnya. (A)
Reporter: Deni Djohan
Editor: Fitrah Nugraha