Tak Pernah Bermohon, Tiba-tiba Jaringan PDAM Sudah Terpasang
Deni Djohan, telisik indonesia
Rabu, 30 September 2020
0 dilihat
Meteran dan pipa PDAM yang telah siap pasang. Foto: Deni Djohan/Telisik
" Kalau masuk tanpa izin itu disebut apa? Karena kita ini tidak pernah bermohon di PDAM. "
BUTON SELATAN, TELISIK.ID - Di tengah prestasi yang diraih PDAM Buton Selatan (Busel), Salah satu warga Kelurahan Majapahit, Kecamatan Batauga, La Rizalan, mengeluhkan sikap PDAM Buton Selatan (Busel), yang mengerjakan proyek sambungan jaringan pipa rumah warga tanpa adanya permohonan pemasangan lebih dulu.
Hal ini dikatakan La Rizalan, menyusul adanya galian pipa elastis yang tiba-tiba telah siap tanam untuk kemudian disambung ke rumahnya dan rumah warga lainnya. Padahal, dirinya tak pernah bermohon ke PDAM untuk pemasangan jaringan air bersih.
"Saya tidak tau, tiba-tiba sudah ada galian pipa di depan rumahku. Baru pipa itu sudah lengkap dengan meteran airnya," ungkap Rizal sapaan akrab La Rizalan, Selasa (29/09/20).
Ia menduga, kegiatan ini hanya bagian dari pemenuhan syarat target dari proyek program hibah air minum perkotaan tahun 2020 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pemerintah pusat di Busel yang saat ini tengah berlangsung. Pasalnya, kegiatan ini terkesan menyerobot.
"Kalau masuk tanpa izin itu disebut apa? Karena kita ini tidak pernah bermohon di PDAM," ungkap Rizal saat dikonfirmasi wartawan ini, Selasa (29/09/20).
Kata dia, kebutuhan air bersih di Kelurahan Majapahit bersumber dari dua mata air gunung. Untuk proyek pemasangan pipa dikerjakan pada tahun 2017-2018 oleh mantan Bupati Busel, Agus Feisal Hidayat dengan anggaran sebesar kurang lebih Rp 1,5 miliar.
Harusnya, lanjutnya, pemerintah meningkatkan pembangunan tersebut. Sebab kebutuhan air bersih saat ini diperoleh dengan gratis. Bukan malah membuat program yang justru membebani warga.
Baca juga: Dari Rp 75 Miliar Dana COVID-19 Wakatobi, Baru Terealisasi Sebesar Rp 28 Miliar
"Pernah ada stiker yang ditempel di rumah-rumah, tapi itu tanpa sepengetahuan kita," tambahnya.
Saat dikonfirmasi, Dirut PDAM Busel, Tamrin, membatah hal itu. Kata dia, sebelum proyek ini dikerjakan, pihaknya sudah melakukan pendataan sebanyak tiga kali. Terakhir, pendataan dilakukan pada pekan lalu.
"Kalau bukan Kamis, Jumat pekan lalu kami mensosialisasikan program ini ke masyarakat. Hanya satuan pengawas internal (SPI), Jon Waldy, yang paling mengetahui ini sosialisasi," bantah Tamrin.
Ia juga membantah jika kegiatan ini berjalan tanpa persetujuan dari masyarakat. Faktanya, warga yang rumahnya telah dipasangkan jaringan air bersih telah memiliki data.
"Tidak mungkin kita mau pasangkan yang tidak pernah bermohon. Ada KTP-nya semua itu," bebernya.
kendati begitu, ia juga menyampaikan kepada seluruh karyawan agar tak memaksa masyarakat yang menolak dipasangkan jaringan air bersih. Sebab program ini bersifat bantuan.
Reporter: Deni Djohan
Editor: Haerani Hambali