TBC di Sulawesi Tenggara Capai 2.024 Kasus, Terbanyak Kota Kendari

Erni Yanti, telisik indonesia
Selasa, 11 Juni 2024
0 dilihat
TBC di Sulawesi Tenggara Capai 2.024 Kasus, Terbanyak Kota Kendari
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara, Usnia mengatakan, 2.024 pesien teridentifikasi TBC. Foto: Ist.

" Dinas Kesehatan Sulawesi Tenggara mencatat, sebanyak 2.024 pasien teridentifikasi positif Tuberculosis (TBC) per bulan Mei 2024 "

KENDARI, TELISIK.ID - Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Tenggara mencatat, sebanyak 2.024 pasien teridentifikasi positif Tuberculosis (TBC) per bulan Mei 2024.

Ribuan kasus TBC ini tersebar di 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara yang terdeteksi di 307 puskesmas.

Adapun kasus terbanyak TBC di Kota Kendari yakni 453 kasus, sementara terendah di Konawe Kepulauan (Konkep) 21 kasus.

Kepala Dinkes Sulawesi Tenggara, Usnia mengatakan, hingga Mei 2024 terdapat 2.024 pasien teridentifikasi TBC, diduga terjangkit 13.605 kasus, dengan target pengobatan 9.932 kasus.

Sedangkan tahun 2023 sebanyak 5.624 kasus, diduga terjangkit 34.233 kasus, dengan target pengobatan 10.231 kasus.

Baca Juga: Penderita TBC di Kabupaten Muna Barat Capai 107 Orang

"Untuk bulan Mei ini target kita baru mencapai 20 persen. Kalau 2023 capaian kita pada saat pengobatan 50 persen," ucapnya saat ditemui di Kantor Gubernur Sulawesi Tenggara, Selasa (11/6/2024).

Usnia menyampaikan untuk percepatan eliminasi kasus TBC telah dilakukan beberapa upaya di antaranya pembentukan Koalisi Organisasi TB (Kopi TB) di level Provinsi Sulawesi Tenggara dengan harapan dapat diikuti kabupaten/kota.

Pertama memperluas layanan diagnosa dengan ketersediaan mesin tes cepat molekuler sampai di level puskesmas, memperluas layanan pengobatan pasien resisten obat di 5 kabupaten/kota.

Baca Juga: Dinkes Sulawesi Tenggara Target Eliminasi TBC 2030

Kemudian memaksimalkan dukungan partner Konsorsium Penabulu dengan mendorong ekspansi ke kabupaten/kota lainnya, melakukan bimbingan teknis (bimtek) dalam rangka mendorong kabupaten/kota bisa memaksimalkan dukungan anggaran APBD II untuk program TBC.

Serta mendukung program inovasi yang bersifat lokal kabupaten/kota untuk dilakukan percontohan dengan kabupaten/kota lainnya.

"Jadi harapan kami untuk menurunkan TBC di Provinsi Sultra ini kerja sama seluruh lintas sektor. Contoh apabila ada teman-teman yang batuk lebih dari 3 hari mungkin dianjurkan untuk pemeriksaan ke puskesmas atau tempat-tempat terdekat," ujarnya. (C)

Penulis: Erni Yanti

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga