Tekan Kasus DBD, Sebar Nyamuk Aedes Aegepty ber-Wolbachia

Affan Safani Adham, telisik indonesia
Minggu, 06 September 2020
0 dilihat
Tekan Kasus DBD, Sebar Nyamuk Aedes Aegepty ber-Wolbachia
World Mosquito Program terus memperluas penyebaran nyamuk Aedes Aegepty ber-Wolbachia di Kota Yogyakarta. Foto: Affan Safani Adham/Telisik

" Supaya pasca selesainya uji coba ini tetap dilakukan monitoring agar semuanya terkendali. "

YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Guna menekan laju kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Yogyakarta, World Mosquito Program (WMP) terus memperluas penyebaran nyamuk Aedes Aegepty ber-Wolbachia.

Penyebaran nyamuk ber-Wolbachia ini terbukti efektif untuk menekan kasus DBD. Hal ini terbukti sejak uji coba pada tahun 2017 lalu, kasus DBD di Kota Yogyakarta terus berkurang.

Penelitian dengan menggunakan nyamuk ber-Wolbachia sudah cukup lama dilakukan oleh WMP dengan terlebih dahulu melihat faktor keamanan.

Kemudian, sejak tahun 2017 WMP menyebarkan telur nyamuk ber-Wolbachia di separuh Kota Yogyakarta secara acak.

Setelah tiga tahun diamati, ternyata di daerah yang ada nyamuk ber-Wolbachia kasus demam berdarahnya 77 persen lebih rendah dibandingkan dengan daerah yang tidak disebari nyamuk ber-Wolbachia.

Kali ini, penyebaran telur nyamuk Wolbachia menyasar di wilayah Rejowinangun, Kotagede, Yogyakarta. Sebanyak 420 ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia disebar di seluruh Rejowinangun.

Riris Andono Ahmad sebagai peneliti pendamping di WMP Yogyakarta, menuturkan, Rejowinangun menjadi tempat penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia tahap kedua setelah beberapa tahun lalu penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia telah disebar ke beberapa wilayah yang ada di Kota Yogyakarta.

Baca juga: Nakes Sembuh Usai Ikuti Pesantren COVID-19

Sampai akhir tahun 2020 ini direncanakan untuk melengkapi atau menutup di wilayah-wilayah yang dulu menjadi wilayah pembanding.

Pada waktu itu, Yogyakarta dibagi 24 klaster. Dan sebanyak 12 klaster diberi Wolbachia dan 12 lainnya tidak diberi. Kemudian, yang dua belas tersebut sekarang saatnya diberikan nyamuk ber-Wolbachia.

Pasca ujicoba Wolbachia ini, Wakil Wali Kota Yogyakarta Drs Heroe Poerwadi, MA meminta Yayasan Tahija untuk terus melakukan monitoring. Sebab, 12 kecamatan yang sudah diintervensi masih muncul kasus DBD.

Selain itu, dia juga meminta agar 12 kecamatan yang pernah diberikan telur nyamuk ber-Wolbachia untuk diberikan kembali. "Supaya pasca selesainya uji coba ini tetap dilakukan monitoring agar semuanya terkendali," kata Heroe Poerwadi, Minggu (6/9/2020).

Menurut Heroe, seperti 12 kecamatan lain yang sejak 2011 diintervensi, masih ada beberapa muncul kasus demam berdarahanya. "Makanya kami minta agar tetap dikasih nyamuk wolbachia," tandasnya.

Kalau ada kasus yang muncul di daerah tertentu, Heroe berharap nanti nyamuk Wolbachia juga dilepaskan di daerah tersebut.

Reporter: Affan Safani Adham

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga