Telan Anggaran Miliaran, Pagar Rumah Jabatan Gubernur Sultra Mulai Rusak
Siti Nabila, telisik indonesia
Selasa, 08 Oktober 2024
0 dilihat
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak (kiri) dan pagar rumah jabatan gubernur yang mulai mengalami kerusakan (kanan). Foto: Nabila/Telisik
" Proses penyelesaian pengerjaan pagar rujab yang akan dilakukan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra itu direncanakan menggunakan anggaran sekira Rp 2 miliar "
KENDARI, TELISIK.ID - Proses penyelesaian pagar Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) akan kembali dilanjutkan pada tahun 2025. Pembangunan pagar yang sudah dimulai sejak tahun 2020 itu, hingga kini belum sepenuhnya rampung.
Proses penyelesaian pengerjaan pagar rujab yang akan dilakukan Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra itu direncanakan menggunakan anggaran sekira Rp 2 miliar.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak, pada Senin (7/10/2024).
Pagar dengan panjang 950 meter dan tinggi 3 meter tersebut saat ini dalam kondisi yang memprihatinkan, dimana sebagian sudah mengalami kerusakan, seperti retak-retak dan ditumbuhi rerumputan liar. Padahal, usianya baru menginjak tiga tahun.
“Pembangunan pagar itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu saat masih zaman Pak Ali Mazi. Bangunan ini memang dibangun secara bertahap. Ada yang sudah dilakukan finishing, namun sebagian lainnya belum. Rencananya, finishing akan dilakukan tahun 2025 mendatang,” ujar Martin.
Baca Juga: Pekerja Pagar Rujab Gubernur Sulawesi Tenggara Belum Diberi Gaji
Menurutnya, anggaran untuk penyelesaian pagar yang belum dicat sepenuhnya akan menggunakan alokasi dana sekitar Rp 2 miliar. Meski demikian, ia mengakui bahwa pagar tersebut sudah menunjukkan tanda-tanda kerusakan karena kurangnya perawatan.
"Setelah bangunan berusia tiga tahun, idealnya dilakukan perawatan. Namun, terkait pemeliharaan, itu bukan ranah kami karena Rujab Gubernur dan Kantor Gubernur tidak termasuk dalam tugas kami untuk dirawat," jelas Martin.
Kerusakan pada pagar yang menelan biaya miliaran rupiah ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai efektivitas penggunaan anggaran dan perawatan fasilitas milik pemerintah.
Kemudian kerusakan pagar yang menelan biaya miliaran rupiah ini memicu reaksi warga sekitar. Beberapa warga setempat mempertanyakan kualitas konstruksi bangunan dan pengawasan terhadap proyek tersebut.
"Saya heran, baru tiga tahun sudah banyak yang rusak. Apalagi rumput sudah tumbuh dimana-mana. Apa tidak diperhatikan selama pengerjaan," kata salah satu warga yang tinggal dekat Rujab, Arman.
Baca Juga: Habiskan Anggaran Belasan Miliar Pagar Rujab Gubernur Belum Rampung, Tanggung Jawab Siapa?
Hal senada juga disampaikan oleh Rini, warga lainnya, yang mengaku prihatin dengan kondisi bangunan pemerintah yang tak terawat.
"Kalau memang sudah habis miliaran, seharusnya bangunan itu kuat dan terawat dengan baik. Ini malah cepat rusak, bagaimana pengelolaannya," ujarnya.
Kerusakan pada pagar yang menghabiskan biaya besar ini menimbulkan pertanyaan publik mengenai efektivitas penggunaan anggaran dan tanggung jawab pemeliharaan fasilitas milik pemerintah. (A)
Penulis: Siti Nabila
Editor: Haerani Hambali
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS