Terima Caleg Depresi, RS Jiwa Kendari Siapkan Puluhan Kamar Rawat Inap

Ayu Safitri, telisik indonesia
Kamis, 29 Februari 2024
0 dilihat
Terima Caleg Depresi, RS Jiwa Kendari Siapkan Puluhan Kamar Rawat Inap
RS Jiwa Kendari terima dan sediakan sarana dan prasarana bagi caleg depresi karena gagal dalam pemilu. Foto: Ayu Safitri/Telisik

" Rumah Sakit (RS) Jiwa Kendari, Sulawesi Tenggara siap menerima calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami depresi karena kalah pada Pemilu 2024 "

KENDARI, TELISIK.ID - Rumah Sakit (RS) Jiwa Kendari, Sulawesi Tenggara siap menerima calon anggota legislatif (caleg) yang mengalami depresi karena kalah pada Pemilu 2024.

Wakil Direktur Utama (Wadirut) RSJ Kendari, I Ketut Suartika, mengatakan, pihaknya sudah menyediakan puluhan kamar rawat inap.

Untuk sarana dan prasarannya, kata dia, sudah sediakan, termasuk beberapa ruangan dan telah disiapkan sebanyak 178 bed dengan 4 psikiater dan puluhan perawat.

"Ruangannya sendiri dibedakan berdasarkan kelasnya dan disesuaikan dengan kebutuhannya seperti apa nantinya," ujar dia saat ditemui di ruangan kerjanya, Kamis (29/2/2024).

Setiap kamar maksimal dapat diisi oleh dua pasien. Ketut menuturkan, pihaknya akan menyesuaikan kebutuhan kamar dengan kondisi caleg yang mengalami depresi.

Baca Juga: Pembayaran Acara Perpisahan SMPN 12 Kendari Tuai Polemik

Caleg yang merasakan gangguan depresi ringan, seperti sulit tidur atau cemas, dapat mendatangi RSJ Kendari untuk mendaftar berobat jika memang merasa hal tersebut diperlukan. Sementara itu, untuk kondisi darurat, pasien bisa segera ditangani tanpa rujukan.

"Yang melakukan asesmen adalah psikiater, untuk mengetahui dulu kebutuhan pasien seperti apa. Nanti lanjut apakah butuh bantuan dari psikolog juga atau tidak," terang Ketut.

Melalui asesmen itu, dapat diketahui apakah caleg bersangkutan mengalami gejala depresi ringan atau berat. Jika depresi ringan, mereka umumnya hanya perlu konseling.

Untuk kondisi tertentu, misalnya cemas atau sulit tidur, pasien dapat melakukan rawat jalan dengan mengonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan.

"Kalau rawat inap untuk kondisi-kondisi yang membahayakan diri sendiri, misalnya sudah mengganggu orang lain itu harus segera ditangani," ujar Ketut.

Namun, pengidap gejala depresi ringan juga bisa meminta untuk dirawat inap, semua kembali kepada pribadi masing-masing.

"Misal, banyak materi yang sudah dihabiskan untuk nyaleg tapi ternyata gagal dan membuatnya tambah stres, mereka bisa dirawat inap. Itu tidak apa-apa, tergantung pasien," papar dia.

Durasi perawatan pasien rawat inap yakni satu pekan. Namun, durasi pastinya tergantung kondisi pasien dan penanganan para dokter.

"Ya, harapan kami mudah-mudahan tidak ada caleg yang stres karena gagal pemilu, kalah dan menang itu sudah resiko. Yang terpenting bagaimana kita bisa siap menerima kekalahan dengan lapang dada," ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Astri Yunita, Psikolog Klinis UPTD PPA Kota Kendari mengungkapkan, depresi merupakan salah satu dari sekian banyak gangguan jiwa atau mental. Penyebabnya bisa berbeda-beda pada tiap individu.

Bisa disebabkan karena faktor biologis, psikologis dan sosial. Khususnya pada caleg yang gagal dalam proses psikologis, timbulnya masalah psikologis atau gangguan jiwa bisa disebabkan karena faktor sosial.

Tahapannya dimulai dari adanya penyangkalan atau ketidakmampuan dalam menerima hasil pemilu yang diharapkan. Sehingga menimbulkan kekecewaan mendalam, yang mengarah pada timbulnya gejala stres, maupun gejala gangguan psikologis berat lainnya seperti depresi.

Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrim Terjadi di Kota Kendari hingga Maret

Adapun untuk gejalanya bisa timbul melalui perasaan putus asa, merasa khawatir dan cemas berlebihan, mudah marah, kesulitan untuk berpikir dan mengambil keputusan, cenderung menutup diri dari lingkungan sosial serta hilangnya motivasi.

Untuk itu, dukungan paling utama yang dibutuhkan ialah dukungan keluarga, bagaimana keluarga dapat mendampingi dan menguatkan individu saat mengalami situasi penuh tekanan.

Selanjutnya dukungan sosial juga dianggap penting, bagaimana penerimaan dan dukungan orang-orang di sekitar. Dalam hal ini mencakup tetangga, teman terdekat, dan lingkungan pekerjaan.

Terakhir yang tidak kalah pentingnya ialah dukungan keagamaan. Dimana salah satu hal yang dapat menguatkan individu dalam melewati proses penuh tekanan ialah keimanan dan keyakinan pada Sang Pencipta.

"Pemerintah juga memegang peranan penting, dimana pemerintah bisa memberikan dukungan berupa fasilitas pelayanan kesehatan mental. Sehingga para individu yang mengalami gangguan mental terkait kegagalan Pemilu memiliki rujukan instansi atau RS yang dapat memberikan bantuan psikologis untuk penanganan masalah kesehatan mental," ujarnya. (B)

Penulis: Ayu Safitri

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga