Massa Mahasiswa Tuntut Tanggung Jawab MTF Kendari Bentrok dengan Karyawan

Hamlin, telisik indonesia
Kamis, 15 Mei 2025
0 dilihat
Massa Mahasiswa Tuntut Tanggung Jawab MTF Kendari Bentrok dengan Karyawan
Massa Forum Gerakan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (FORGEMA Sultra) bentrok dengan karyawan Mandiri Tunas Finance Cabang Kendari, Kamis (15/5/2025). Foto: Hamlin/Telisik.

" Kantor Mandiri Tunas Finance (MTF) Cabang Kendari di Jalan Brigjen M. Yoenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, dikepung puluhan orang yang berunjuk rasa "

KENDARI, TELISIK.ID - Kantor Mandiri Tunas Finance (MTF) Cabang Kendari di Jalan Brigjen M. Yoenoes, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, dikepung puluhan orang yang berunjuk rasa, Kamis (15/5/2025).

Unjuk rasa massa dari Forum Gerakan Mahasiswa Sulawesi Tenggara (FORGEMA Sultra) ini merupakan bentuk kekesalan mereka terhadap MTF yang tidak memberikan hak terhadap debitur yang telah memenuhi kewajibannya.

Debitur atas nama Suparji (41), yang ikut berunjuk rasa, menerangkan bahwa dirinya telah memenuhi kewajiban membayar angsuran kredit sejak tiga tahun yang lalu. Namun, sampai saat ini dia mengaku belum menerima haknya.

Baca Juga: Optimalkan Sinergi dan Strategi, BKKBN Sultra Kejar Target Pembangunan Keluarga dan Kependudukan

"Saya kredit mobil menggunakan jasa pembiayaan Mandiri Tunas Finance ini mulai tahun 2017 lalu. Tahun 2021 saya sudah lunasi, tapi saya heran Bukti Pemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) belum diberikan," terangnya.

Pantauan telisik.id, massa tiba di kantor cabang MTF sekitar pukul 10:30 Wita. Kemudian mereka menyampaikan aspirasi secara bergiliran menggunakan mobil yang sudah disusun pengeras suara (sound system) di atasnya.

Sembari menunggu  pimpinan MTF Cabang Kendari untuk menemui mereka, salah seorang demonstran berinisiatif mengambil ban bekas yang telah mereka siapkan untuk dibakar.

Baca Juga: Mobil Sudah Lunas namun Masih Ditagih, Parji Korban Sengketa Cicilan Cari Keadilan

Namun, sebelum ban bekas sempat terbakar, tiba-tiba salah seorang karyawan MTF menarik ban dan mendorong sang demonstran hingga nyaris tersungkur. Pengunjuk rasa lainnya merasa tidak terima sehingga terjadi saling dorong antara kedua belah pihak.

"Teman tadi mau bakar ban. Ban itu alat peraga yang telah kami sampaikan melalui surat pemberitahuan aksi, tiba-tiba ada oknum karyawan tinggi besar yang pakai baju hitam datang tarik ban dan mendorong massa aksi," tutur Ketua FORGEMA Sultra, Abdul Rahman.

Sekitar 10 menit kemudian, pihak kepolisian berhasil melerai aksi saling dorong tersebut. Kemudian para  pendemo lanjut menyampaikan orasi dengan tertib. (B)

Penulis: Hamlin

Editor: Mustaqim

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga