Terungkap, 4 Produsen Besar Kuasai Pasar Minyak Goreng di Indonesia
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 24 Januari 2022
0 dilihat
Salah satu mini market yang menjual minyak goreng kemasan. Foto: Repro Antara
" Hampir setengah pasar dikendalikan oleh empat produsen minyak goreng "
JAKARTA, TELISIK.ID - Konsentrasi pasar (CR4) minyak goreng hanya sebesar 46,5?n dimotori oleh empat produsen besar.
Hal tersebut disampaikan Komisioner Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Ukay Karyadi. Menurutnya, hampir setengah pasar, dikendalikan oleh empat produsen minyak goreng.
"KPPU melihat bahwa terdapat konsentrasi pasar sebesar 46,5% di pasar minyak goreng. Artinya hampir setengah pasar, dikendalikan oleh empat produsen minyak goreng," kata Ukay Karyadi dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari okezone.com, Senin (24/1/2022).
Selain itu, Ukay juga menyebut, pelaku usaha terbesar dalam industri minyak goreng juga merupakan pelaku usaha terintegrasi dari perkebunan kelapa sawit, pengolahan CPO hingga produsen minyak goreng.
Tak hanya itu saja, menurut hasil olah penelitian KPPU, sebaran pabrik minyak goreng di Indonesia tidak merata.
"Sebagian besar pabrik berada di Pulau Jawa dan tidak berada di wilayah perkebunan kelapa sawit. Padahal ketergantungan pabrik minyak goreng akan pasokan CPO menjadi sangat besar," terang Ukay.
Dia membeberkan, wilayah yang memiliki pabrik minyak goreng hanya ada di beberapa titik saja, yakni di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, dan DKI Jakarta.
Hal tersebut membuktikan bahwa pabrik minyak goreng belum merata di wilayah NKRI.
Baca Juga: Sekilas Isi RUU IKN Nusantara: dari Kedudukan, Fungsi hingga Susunan Pemerintahan
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Direktur Ekonomi KPPU, Mulyawan Renamanggala menjelaskan, pelaku usaha terbesar minyak goreng di Indonesia adalah pelaku usaha yang terintegrasi dari perkebunan sawit dan pengolahan CPO.
Sebagai komoditas global, kenaikan harga CPO akan menyebabkan produksi minyak goreng harus bisa bersaing dengan produk CPO yang diekspor.
Hal itu menyebabkan ketika harga CPO global sedang tinggi, maka produksi minyak goreng kesulitan mendapatkan bahan baku lantaran produsen akan lebih mengutamakan ekspor ketimbang memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga: 'Harta Karun' Soekarno Ditemukan, Begini Penampakannya
"Ini kami lihat agak sedikit aneh, karena sebenarnya produsen minyak goreng ini perusahaan di kelompok yang ekspor CPO atau yang punya kebun. Sepertinya pelaku usaha yang lakukan ekspor ini, meski punya usaha minyak goreng, namun mereka tetap mengutamakan pasar ekspor karena itu dapat meningkatkan keuntungan mereka," katanya. (C)
Reporter: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali