THM Tutup Selama Ramadan, Tak Patuh Izin Dicabut
Erni Yanti, telisik indonesia
Rabu, 26 Februari 2025
0 dilihat
Ketua Asosiasi Rumah Makan, Restoran, Bioskop, Karaoke, Warkop dan Pub (Arokap) Sulawesi Tenggara, Amran, saat diwawancarai telisik.id, Rabu (26/2/2025). Foto: Nur.
" Asosiasi Rumah Makan, Restoran, Bioskop, Karaoke, Warkop, dan Pub (Arokap) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan imbauan untuk menutup operasional tempat hiburan malam (THM) selama bulan Ramadan 2025 "

KENDARI, TELISIK.ID - Asosiasi Rumah Makan, Restoran, Bioskop, Karaoke, Warkop, dan Pub (Arokap) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengeluarkan imbauan untuk menutup operasional tempat hiburan malam (THM) selama bulan Ramadan 2025.
Keputusan ini diambil sebagai bentuk dukungan terhadap umat Islam yang menjalankan ibadah puasa, serta untuk menghormati suasana suci di bulan Ramadan.
Ketua Arokap Sultra, Amran, menyampaikan bahwa kebijakan penutupan ini berlaku mulai 25 Februari 2025. Sejak tanggal tersebut, operasional THM dan tempat hiburan lainnya di Kota Kendari sudah dihentikan.
“Komitmen kami di Arokap Sultra, khususnya di Kota Kendari, mulai tanggal 25 Februari kemarin, kami sudah menutup operasional tempat hiburan. Kami harap ini bisa berjalan dengan baik,” ujar Amran, Rabu (26/2/2025).
Amran menegaskan bahwa khusus untuk tempat hiburan yang menjual minuman beralkohol, seperti karaoke dan lounge, operasionalnya dihentikan sejak 26 Februari 2025.
Baca Juga: KBM FKIP UHO Kendari Tolak Efisiensi Anggaran Pendidikan dan Kesehatan
“Khususnya karaoke dan lounge yang menjual minuman beralkohol, mulai hari ini (26/2/2025), kami sudah tutup,” katanya.
Imbauan ini juga terkait dengan surat edaran Wali Kota Kendari yang mengatur kegiatan selama bulan suci Ramadhan.
Amran berharap pelaku usaha tempat hiburan bisa mematuhi peraturan tersebut dan menghormati umat yang tengah berpuasa.
“Kami berharap mereka bisa mengikuti surat edaran Wali Kota dan menghargai teman-teman yang sedang menjalankan ibadah puasa,” jelasnya.
Di sisi lain, Amran menjelaskan bahwa rumah makan, restoran, dan warung kopi masih diperbolehkan beroperasi selama bulan Ramadan, asalkan tetap memperhatikan etika sosial dan norma agama.
“Kami hanya mengimbau agar mereka tetap memperhatikan etika sosial dan norma agama. Mungkin jam operasionalnya bisa dimundurkan, dan pengaturannya bisa dilakukan dengan lebih tertutup,” imbuhnya.
Amran juga menegaskan pentingnya kebijakan ini untuk memberikan kesempatan bagi karyawan tempat hiburan untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga selama Ramadan.
Baca Juga: Mahasiswa Lepas Tikus di Kantor Kejati Sultra Desak Tindak Korupsi Tambang
“Ini juga memberi kesempatan bagi karyawan untuk libur bersama keluarga, karena selama setahun mereka terus bekerja, dengan adanya kebijakan ini, mereka bisa menikmati waktu bersama keluarga,” ujarnya.
Bagi tempat hiburan yang tetap beroperasi selama bulan Ramadan, Amran mengingatkan akan ada sanksi yang diterapkan, termasuk pencabutan izin.
“Ancaman pencabutan izin bukan hanya dari Arokap, tetapi juga dari pemerintah, sesuai dengan Perda yang berlaku,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa jika ada pelanggaran, sanksi administratif dan pencabutan izin akan diterapkan.
“Ini bukan ancaman dari Arokap, tetapi dari pemerintah. Resikonya adalah sanksi administratif dan pencabutan izin, dan itu bukan dari saya. Saya hanya menghimbau untuk mengikuti aturan ini, tidak ada proses teguran, karena surat edaran sudah disampaikan,” tutupnya. (C)
Penulis: Erni Yanti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS