Tolak Pengesahan Revisi UU TNI, Aliansi BEM Kendari Segel Kantor DPRD Sultra
R. Anugrah, telisik indonesia
Senin, 24 Maret 2025
0 dilihat
Massa aliansi BEM se-Kota Kendari saat menyegel pintu masuk ruang kerja anggota DPRD Sultra, Senin (24/3/2025). R. Anugrah/Telisik
" Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksektuif Mahasiswa (BEM) se-Kota Kendari berunjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara "

KENDARI, TELISIK.ID - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Badan Eksektuif Mahasiswa (BEM) se-Kota Kendari berunjuk rasa di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tenggara pada Senin (24/3/2024).
Aksi dimulai pukul 13.00 WITA dan mereka menolak revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia, yang telah resmi disahkan melalui Rapat Paripurna DPR RI pada Kamis (20/3/2025) lalu.
Aliansi BEM berasal dari beberapa kampus, di antaranya Universitas Halu Oleo, IAIN Kendari, Unsultra, STIMIK Bina Husada, dan Universitas Mandala Waluya.
Baca Juga: Gubernur Sultra Berbagi Sembako ke Pemudik Gratis, ASR Agendakan Jadi Program Tahunan
Koordinator aksi, Hairun, menegaskan bahwa mereka hanya ingin bertemu dan berdiskusi dengan Ketua DPRD Sultra, Laode Tariala, terkait dengan revisi UU TNI yang dianggap kembali mengancam ruang-ruang sipil seperti pada masa Orde Baru.
Namun, hingga pukul 17.00 WITA, Tariala tidak kunjung menemui para mahasiswa. Para demonstran kemudian ditemui oleh Wahyu Sulaeman, Sekretaris Komisi III didampingi salah satu staf sekretariat DPRD Sultra di Ruang Aspirasi.
Ruslin, staf Sekretariat DPRD Sultra Bidang Aspirasi, saat menemui massa aksi menyampaikan bahwa Ketua DPRD Sultra tidak sempat menemui massa dengan alasan sedang melakukan Safari Ramadan.
Baca Juga: Bonus Atlet Sultra Peraih Medali PON XXI Aceh-Sumut 2024 Baru Dibayarkan, Gubernur ASR: Ini Pelajaran
Sementara itu, Wahyu Sulaeman yang merupakan anggota DPRD Fraksi Partai Demokrat saat ditanya terkait dengan pendapatnya terhadap pengesahan revisi UU TNI, menerangkan bahwa dia menilai revisi UU TNI belum diperlukan.
"Saya secara pribadi, menganggap bahwa beberapa instansi itu memerlukan dukungan dari TNI," kata Wahyu.
Tidak puas dengan sikap DPRD Sulawesi Tenggara, massa kemudian menyegel kantor dewan tersebut dan berjanji akan kembali di lain waktu, sebelum akhirnya bubar meninggalkan kantor DPRD Sultra. (A)
Penulis: R. Anugrah
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS