Tradisi Ramadan di Wangi-Wangi Wakatobi: Tawarkan Kacang Jodoh Usai Tarawih
Wa Ode Hesti, telisik indonesia
Jumat, 07 Maret 2025
0 dilihat
Salah satu tradisi di Wanci Wakatobi yaitu menjual kacang jodoh pada bulan Ramadan. Foto: Wa Ode Hesti/Telisik
" Kacang jodoh merupakan salah satu tradisi di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, selama bulan Ramadan "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Kacang jodoh merupakan salah satu tradisi di Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, selama bulan Ramadan
Selain kekayaan alamnya, Wakatobi juga memiliki tradisi unik yang berlangsung pada setiap Ramadan. Tradisi tersebut bernama Herapo-rapo atau masyarakat Wanci menyebutnya sebagai tradisi ‘kacang jodoh.’
Kacang jodoh atau Herapo-rapo merupakan tradisi yang telah digeluti masyarakat sejak berpuluh-puluh tahun sebelumnya, khususnya masyarakat Wangi-Wangi.
Baca Juga: Bupati Buton Selatan Safari Ramadan Perdana ke Desa Bahari dan Titip Wejangan
Warga Wang-Wangi, Rahmat, mengatakan kacang jodoh bukan seperti namanya bahwa tradisi tersebut diperuntukkan benar-benar untuk mencari jodoh, meski konon ada yang mendapatkan jodoh karena tradisi ini.
“Faktanya, berjualan Kacang Jodoh lebih kepada ajang silaturahmi antarwarga dari penjuru desa," ucap Rahmat, Jumat (7/3/2025).
"Dalam tradisi ini, sekelompok gadis menjual kacang di depan rumah mereka yang berada di pinggir jalan, atau tempat-tempat yang dianggap strategis untuk didatangi para pembeli," kata warga lainnya, Nida.
Baca Juga: TPI Muna Barat Dialihfungsikan Jadi Pelabuhan Bongkar Muat
Momen ini hanya bisa dijumpai pada saat bulan suci Ramadan. Transaksi kacang jodoh dilakukan setelah selesai salat tarawih sekitar pukul 20.00 WITA.
"Proses penjualan kacang jodoh di depan rumah biasanya menggunakan meja kecil yang diterangi beberapa buah lilin atau lentera, kemudian duduk manis menunggu pembeli," ujar warga lainnya, Anton.
Kacang jodoh dijual dengan harga Rp 1.000/5 biji, dan pembeli biasanya dari berbagai penjuru desa yang didominasi kaum pria. (A)
Penulis: Wa Ode Hesti
Editor: Mustaqim
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS