Hidup Segan Mati Tak Mau, Kondisi Wisata Kuliner Konsel Hari Ini
Ashar Hamka, telisik indonesia
Rabu, 13 April 2022
0 dilihat
Suasana deretan lods kosong dengan kursi yang disusun menandakan kondisi wisata kuliner Konsel. Foto: Ashar Hamka/Telisik
" Penggambaran Kawasan yang diawal pembukaan begitu ramai dengan riuh percakapan antara pedagang dan pengunjung saling bersahutan "
KONAWE SELATAN, TELISIK.ID - Kawasan wisata kuliner Konawe Selatan (Konsel) nasibmu kini. Penggambaran Kawasan yang diawal pembukaan begitu ramai dengan riuh percakapan antara pedagang dan pengunjung saling bersahutan. Berganti dengan sunyi senyap.
Tak hanya sepi, rerumputan mulai menghiasi sekeliling kawasan plus ditunjang kerusakan di sejumlah fasilitas, plafon nampak memperjelas kawasan kebanggaan yang berlokasi di jantung Kota Andoolo itu, sudah lama tidak ada aktivitas jual beli.
Rabu (13/4/2022), bertempat di area lokasi kuliner, Plt Kadis Perindustrian dan Perdagangan Konsel, Saribana, menggelar pertemuan dengan sejumlah pedagang, yang memiliki lods di tempat itu. Mantan Camat Moramo menegaskan maksud pertemuan singkat itu, untuk mencari tahu sebab musabab. Duduk persoalan kenapa tidak ada lagi aktivitas.
“Saya ingin mendapatkan kepastian dari pihak pedagang yang menempati lods di sini. Apakah masih ingin berjualan atau tidak. Kalau tidak, maka kami akan mencari calon pedagang lainnya untuk menempati lodsnya. Karena kami ingin menghidupkan kembali kawasan ini,” tegasnya.
Alisabana menyampaikan, pertemuan itu bakal digelar sebanyak tiga kali, hingga akhirnya bakal memutuskan pihaknya secara resmi membuka kembali kawasan tersebut.
Baca Juga: Konut Mulai Terapkan SE Menteri Agama Tentang Pengeras Suara
“Baru pertemuan pertama saya udah mendapatkan masukan dan saran. Kita akan coba mengakomodirnya, hingga saat dibuka kembali, bisa kembali ramai dengan pengunjung,” tuturnya.
Baca Juga: Berkunjung ke Kolut, Basarnas Kendari Tinjau Lokasi Pembangunan Kantor SAR
Sementara itu, keinginan agar aktivitas jual beli kembali bergelora di kawasan wisata kuliner tersebut diungkapkan Sartini Togala dan Sasli. Keduanya mantap berkata jika vakumnya mereka berjualan bukan karena ketidak adaan modal. Tapi lebih karena berkurangnya jumlah pengunjung, yang disebabkan, larangan beraktivitas berjualan di masa masa pandemi COVID-19 melanda.
Sartini Togala berharap agar fasilitas penunjang, seperti ketersediaan air dan fasilitas jaringan wifi kembali disediakan. Mengingat sebelumnya, utamanya pasokan air, para pedagang yang patungan membeli air untuk digunakan sebagai pencuci bekas makanan.
“Bagus mi itu kalau sudah bisa kembali berjualan. Karena waktu pertama dibuka kawasan ini ramai sekali pengunjungnya,” tutur wanita berusia 42 tahun ini. (B)
Reporter: Ashar Hamka
Editor: Kardin