Turunkan Angka Stunting, Warga Wolowa Buton Manfaatkan Lahan Pekarangan Tanam Sayur dan Toga

Febriyani, telisik indonesia
Sabtu, 15 Juli 2023
0 dilihat
Turunkan Angka Stunting, Warga Wolowa Buton Manfaatkan Lahan Pekarangan Tanam Sayur dan Toga
Warga Desa Wolowa, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, memanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami berbagai jenis sayur-sayuran dan obat tradisional, sebagai langkah awal mengurangi angka stunting. Foto: Febriyani/Telisik

" Pemerintah Desa Wolowa mewajibkan tiap rumah tangga memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai jenis sayur-sayuran dan obat tradisional "

BUTON, TELISIK.ID - Desa Wolowa, Kecamatan Wolowa, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, adalah salah satu desa yang mengikuti program dapur sehat atasi stunting. Pemerintah Desa Wolowa mewajibkan tiap rumah tangga memanfaatkan pekarangan rumah untuk ditanami berbagai jenis sayur-sayuran dan obat tradisional.

Pekarangan rumah yang ditanami dengan obat-obatan keluarga atau toga, merupakan peran masyarakat dalam menerapkan penggunaan teknologi tepat guna yang potensial untuk menunjung pembangunan di bidang kesehatan.

Manfaat yang diperolah masyarakat dalam pemanfaatan lahan pekarangan ini dapat memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, memberikan tambahan penghasilan keluarga, dan lahan yang sempit dapat menghasilkan bahan pangan seperti umbi-umbian, sayuran, dan tanaman rempah obat-obatan.

Kepala Desa Wolowa, Jamudin mengatakan, pemanfaatakn lahan pekarangan ini dapat mengurangi belanja rumah tangga. Masyarakat juga dapat mengonsumsi buah dan sayuran sehat sebagai langkah awal pencegahan stunting.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Optimalkan Kerja Sama Lintas Sektor dalam Penanganan Stunting

"Kita melihat potensi di desa, betapa banyaknya lahan pekarangan yang tidak dikelola. Padahal dengan pemanfaatan lahan pekarangan ini, tentunya dapat mengurangi belanja harian rumah tangga, sehingga dananya dapat dialokasikan pada kebutuhan lain seperti biaya pendidikan. Dengan ini juga masyarakat dapat mengonsumi sayuran yang sehat, dan bebas stunting," bebernya, Sabtu (15/7/2023).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Buton yang menggunakan aplikasi IPTG BM, per Februari 2023, jumlah anak yang terindikasi stunting sebanyak 1751 orang. Terdiri dari 1500 ketegori keluarga kurang mampu dan 211 keluarga mampu.

Kini masyarakat mulai merasakan manfaat dari pengelolaan lahan pekarangan. Ada beberapa sayuran yang sudah dapat dipanen, tentunya mengonsumsi sayur dari kebun sendiri tanpa bahan kimia jauh lebih sehat.

Baca Juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Imbau Cegah Stunting Sejak Masa Kehamilan

"Allhamdulillah saya tanam kangkung dan sawi. Kini kangkungnya sudah bisa dipetik. Tentunya saya bisa berhemat juga, dengan mengurangi belanja sayur di pasar," tutur salah satu ibu rumah tangga, Hasnia.

Camat Wolowa, La Sura, optimis dapat menurunkan angka stunting. Dia juga mengapresiasi pemanfaatan lahan pekarangan dan berharap ini menjadi program yang berkelanjutan. Oleh karena itu, La Sura mengajak seluruh masyarakat yang dipimpinnya agar bergerak bersama menurunkan angka stunting.

"Harapan kita, bagaimana stunting ini kita cegah. Setiap saat kita sosialisasikan kepada masyarakat, InsyaAllah kita tetap optimis dan terus berusaha untuk menurunkan angka stunting,” tandasnya. (A)

Penulis: Febriyani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Artikel Terkait
Baca Juga