UGM Kembangkan Alat Pengukur Suhu Tubuh dengan Pemindai Wajah
Affan Safani Adham, telisik indonesia
Rabu, 01 Juli 2020
0 dilihat
Alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah atau thermal imaging dibuat Dosen Prodi Teknik Elektro FT UGM Yogyakarta. Foto: Affan Safani Adham/Telisik
" Alat ini bekerja dengan mengukur suhu tubuh berdasar radiasi termal objek, memindai wajah, dan penggunaan masker. "
YOGYAKARTA, TELISIK.ID - Tim dosen Prodi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, mengembangkan alat pengukur suhu tubuh dengan pemindai wajah (thermal imaging).
Alat tersebut akan mengukur emisi termal atau panas yang dipancarkan oleh objek, yakni manusia di depan alat.
Selain fitur pengukur suhu tubuh, alat tersebut juga dilengkapi fitur pendeteksi wajah dan fitur penggunaan masker.
Salah seorang tim pengembang thermal imaging, Dr Igi Ardiyanto, menjelaskan, dengan alat yang dikembangkan bersama dengan Addyn Suwastono, M.Eng dan Dr Eka Firmansyah ini, suhu tubuh manusia dapat diketahui tanpa harus bersentuhan secara fisik atau didekatkan dengan objek.
Alat ini, menurutnya, mampu mendeteksi suhu tubuh dalam jangkauan hingga 2 meter di depan alat.
Igi mengatakan, pada umumnya penggunaan thermal scanner harus didekatkan pada wajah objek dalam jarak yang sangat dekat.
Sementara itu, masyarakat direkomendasikan untuk menjaga jarak minimal 1 meter untuk mencegah penyebaran COVID-19.
Berawal dari kondisi itu, Dr Igi Ardiyanto dan tim berusaha membuat inovasi alat pengukur suhu tubuh yang dapat mendeteksi suhu dalam batas aman jaga jarak untuk meminimalkan penularan virus.
Menurutnya, thermal imaging tersusun dari sejumlah komponen, yakni termal kamera dan embede PC, speaker dan gate.
Baca juga: Manfaatkan Lahan Sempit dengan Budidaya Ikan dalam Ember
"Alat ini bekerja dengan mengukur suhu tubuh berdasar radiasi termal objek, memindai wajah, dan penggunaan masker," ungkapnya.
Selanjutnya, data yang diperoleh akan diproses oleh embeded PC. Dan hasil akhir berupa suara akan keluar melalui speaker. "Jadi, nanti luarannya berupa suara," paparnya.
Misalnya, mohon maaf suhu badan Anda melebihi batas normal.
Kalau semua kritera terpenuhi, maka akan keluar suara akses diterima silakan masuk dan gate terbuka.
Ia menambahkan, thermal imagine dilengkapi kamera dengan resolusi 160 pixel. "Sehingga memungkinkan secara akurat dan cepat dalam mengukur suhu tubuh," kata Igi yang menjelaskan alat itu dapat diatur tidak hanya untuk mengenali wajah saja.
"Namun, alat ini juga bisa mendeteksi penggunaan masker," tandasnya.
Apabila objek terdeteksi tidak memakai masker, menurutnya, maka akses masuk ke ruangan akan langsung ditolak.
Pengembangan alat ini, disebutkan Igi, sebagai persiapan memasuki tatanan kenormalan baru, khususnya di kampus UGM Yogyakarta.
Dengan alat ini diharapkan dapat membantu dalam mengukur suhu tubuh sebagai bagian upaya mencegah penularan COVID-19 di lingkungan kampus.
Seperti diketahui, penggunaan thermal gun telah menjadi prosedur untuk mengukur suhu tubuh orang yang akan memasuki suatu ruangan.
Dan prototipe yang dikembangkan pada awal bulan Juni 2020 ini telah diaplikasikan di Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi (DTETI) Fakultas Teknik UGM.
Rencananya, alat ini juga akan digunakan di sejumlah titik di lingkungan kampus UGM Yogyakarta.
"Untuk saat ini kami dalam proses membuat lima unit lagi. Kendalanya, ada komponen yang sangat sulit didapat dalam jumlah besar, yaitu thermal camera, yang memang saat ini banyak dicari berbagai pihak," kata Dr Igi Ardiyanto.
Reporter: Affan Safani Adham
Editor: Haerani Hambali