Unik: Warga Desa Ini Gunakan Lagu untuk Berkomunikasi Sehari-hari

Merdiyanto , telisik indonesia
Minggu, 26 Januari 2025
0 dilihat
Unik: Warga Desa Ini Gunakan Lagu untuk Berkomunikasi Sehari-hari
Warga desa ini tidak menggunakan kata untuk berkomunikasi namun melodi lagu yang disebut Silbo Gomero. Foto: Repro reflexionesdemanuel

" Warga desa ini tidak hanya menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi, tetapi juga melodi lagu yang disebut Silbo Gomero "

SPANYOL, TELISIK.ID - Sebuah desa di pegunungan terpencil Spanyol bernama La Gomera menyimpan tradisi unik yang telah berlangsung selama ratusan tahun.

Warga desa ini tidak hanya menggunakan kata-kata untuk berkomunikasi, tetapi juga melodi lagu yang disebut Silbo Gomero.

Silbo Gomero adalah bahasa siulan yang digunakan oleh penduduk desa untuk menyampaikan pesan di antara lembah dan tebing yang sulit dijangkau. Setiap nada dan ritme yang mereka bunyikan mewakili huruf atau kata tertentu, sehingga memungkinkan mereka untuk “berbicara” menggunakan melodi.

Dikutip dari tempo.co, di pulau kecil pegunungan La Gomera, masyarakatnya, mulai dari anak-anak hingga dewasa, berkomunikasi dengan cara yang unik.

Mereka tidak berteriak-teriak, melainkan menggunakan siulan sebagai bahasa mereka. Siulan ini merupakan salah satu bahasa paling tidak biasa di dunia.

Baca Juga: Kanotaki, Kafe Unik dengan Desain Estetik yang Memikat di Kolaka

Lebih dari 4.000 kata, Silbo, bahasa siulan dari pulau La Gomera, merupakan salah satu bahasa siulan terlengkap di dunia. Para "Silbadors" menggunakan bahasa ini untuk mengirim pesan-pesan melintasi medan yang menantang di pulau mereka.

Silbo, atau yang sering disebut "bahasa siulan", sebenarnya bukan bahasa yang berdiri sendiri. Ini adalah cara unik untuk menyampaikan bahasa lisan melalui siulan. Sejarah Silbo berakar pada penduduk asli La Gomera yang diyakini berasal dari Mauritania.

Nada merupakan unsur kunci dalam fonologi bahasa, memungkinkan penyampaian makna hanya melalui intonasi. Sistem dasar ini menjadi dasar evolusi Silbo.

Penduduk asli La Gomera, yang awalnya menggunakan bahasa nada, mengembangkan Silbo untuk menyampaikan frasa yang lebih kompleks. Sayangnya, penaklukan Spanyol pada abad ke-16 menyebabkan penurunan penggunaan Silbo.

Para imigran Spanyol yang datang ke La Gomera mengadopsi sistem siulan penduduk asli, Silbo. Mereka kemudian menyesuaikannya dengan bahasa Spanyol, dilansir dari beritasatu.com.

Karena bahasa Spanyol tidak memiliki sistem nada yang kompleks seperti bahasa asli La Gomera, mereka menggunakan variasi nada untuk membedakan berbagai vokal. Sistem komunikasi ini terbukti sangat efektif, terutama bagi para gembala dan petani.

Ketika modernisasi mengancam kelestarian Silbo pada tahun 1990-an, pemerintah La Gomera mengambil inisiatif penting dengan menjadikan pelajaran Silbo sebagai mata pelajaran wajib di sekolah dasar.

Upaya pelestarian bahasa Silbo Gomero telah membuahkan hasil yang mengagumkan. Kini, hampir semua penduduk pulau dapat berkomunikasi menggunakan bahasa siulan ini. Keunikan Silbo terletak pada kemampuannya untuk terdengar hingga jarak lebih dari dua mil.

Baca Juga: 3 Ritual Unik Pembawa Berkah di India, Mandi Kotoran Sapi hingga Menusuk Diri

Di daerah pegunungan yang terjal, di mana komunikasi lisan sangat sulit, bahasa siulan seperti Silbo menjadi sangat penting. Bahasa ini memungkinkan seseorang untuk mengirimkan pesan melintasi jarak yang jauh, bahkan dari satu ujung pulau ke ujung lainnya.

Pada akhir September 2009, sebuah kabar gembira datang bagi masyarakat La Gomera. UNESCO secara resmi mengakui El Silbo sebagai warisan budaya dunia, sehingga memastikan pelestarian bahasa siulan unik ini.

Wisatawan yang berkunjung ke La Gomera tidak perlu menunggu acara khusus untuk mendengar bahasa Silbo Gomero. Bahasa unik ini dapat dinikmati di berbagai tempat, mulai dari upacara keagamaan hingga restoran. (C)

Penulis: Merdiyanto

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

TAG:
Artikel Terkait
Baca Juga