Usai Bacok dan Bakar Rumah Tetangganya, Pria Ini Langsung Minum Racun
Reza Fahlefy, telisik indonesia
Jumat, 25 Februari 2022
0 dilihat
Pelaku meninggal dunia setelah meminum racun. Foto: Humas Polres Taput
" Seorang lelaki bernama Tap Hamonangan Sitompul (THS) warga Desa Selamat, Provinsi Sumatera Utara membacoki tetangganya sendiri dengan parang "
MEDAN, TELISIK.ID - Seorang lelaki bernama Tap Hamonangan Sitompul (THS) warga Desa Selamat, Kecamatan Purbatua, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) membacoki tetangganya sendiri dengan parang.
Selain itu, pria berusia 24 tahun ini juga membakar rumah warga lainnya. Akan tetapi, setelah insiden itu, dia memilih mengakhiri hidupnya dengan meminum racun.
Insiden janggal itu terjadi dan menghebohkan warga di Taput, tepatnya Jumat (25/2/2022). Ada empat orang korban yang mengalami luka bacok dan telah dibawa ke puskesmas terdekat.
Kasi Humas Polres Taput, Aiptu Walpon Baringbing ketika dikonfirmasi awak media membenarkan adanya insiden itu.
"Iya, kejadiannya sekira pukul 02.00 WIB. Di saat warga sedang beristirahat, pelaku mendatangi rumah korban-korbannya," ucap Walpon.
Menurutnya, polisi telah berada di lokasi ketika mendengar informasi ganjil itu. Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi.
"Awalnya, THS mendatangi kediaman Epe Tambunan (69), THS menggedor rumah korban berulang-ulang. Lalu korban membuka pintu rumahnya dan THS langsung membacok tubuh korban dan melarikan diri," tuturnya.
Selanjutnya, pelaku menggedor rumah pasangan Tardas Dante Sitompul (61) dan Hotmiang Panggabean (43). Setelah pintu dibuka, pelaku melakukan aksi serupa.
Baca Juga: Perkara Cabul Dominasi Dilimpahkan di Kejari Muna
Kemudian THS mendatangi kediaman Kompader Hutagalung. Beruntung dia tidak membuka pintu karena melihat pelaku membawa parang.
"Karena tidak bisa masuk ke dalam rumah, THS menyiramkan bensin ke rumah Kompader. pelaku membakar rumah Kompader. Melihat api berkobar, Kompader dan istrinya teriak ketakutan dan keluar dari rumah. Warga lainnya yang mendengar juga keluar dari rumah," ungkapnya.
Setelah melakukan pembakaran itu, pelaku meminum racun jenis insektisida merek Sidabas 500 EC dan meninggal dunia. Saat ini, jenazahnya telah dibawa ke rumah duka dan korbannya sudah dibawa ke puskesmas.
"Sampai saat ini, penyidik masih mendalami motif yang dilakukan oleh pelaku. Saat ini yang bersangkutan juga telah meninggal dunia. Silahkan langsung berkomunikasi dengan Kasatreskrim saja," terangnya.
Kasatreskrim Polres Taput, AKP Kristo Tamba mengakui, motifnya masih didalami, apalagi mengenai kondisi kejiwaannya.
Baca Juga: Modus Cuci Pakaian, Duda di NTT Diduga Setubuhi Siswi SMP
"Motifnya masih dalam pendalaman, saat ini tim inafis kita bersama-sama dengan Polsek Pahae Jae masih di lokasi untuk mengumpulkan bahan keterangan. Menginterogasi keluarga THS dan yang lainnya," ucapnya.
Akan tetapi, polisi menduga bahwa aksi yang dilakukan pelaku telah direncanakan terlebih dahulu. Sebab, ditemukan mancis atau korek dan bensin di dalam tas yang dibawanya.
"Dari hasil interogasi tim di lapangan, diduga kuat bahwa pelaku sudah mempersiapkan rencana penganiayaan dan pembakaran tersebut kepada tetangga-tetangganya sendiri. Sebagai bukti bahwa dugaan telah direncanakan, di dalam tas sandang pelaku ada ditemukan berupa bensin, mancis, parang dan racun hama," terangnya. (B)
Reporter: Reza Fahlefy
Editor: Kardin