Verivali Data Keluarga, Upaya Penurunan Stunting di Wilayah Sultra
Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Kamis, 16 Juni 2022
0 dilihat
Sosialisasi panduan verifikasi validasi Keluarga Berisiko Stunting (KRS) di Muna Barat. Foto: Ist.
" Verivali data KRS bertujuan untuk membandingkan data hasil pendataan keluarga tahun 2021 (PK 21) dengan kondisi terkini di lapangan "
KENDARI, TELISIK.ID - Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus berupaya lakukan percepatan penurunan stunting di wilayah kerjanya.
Berdasarkan data yang dihimpun BKKBN Sultra, risiko angka stunting Sultra Pada tahun 2021 mencapai 91.4 ribu atau 30,2 persen dari jumlah penduduk wilayah Sultra mencapai 2,6 juta jiwa.
Pada wilayah Muna Barat jumlah angka stunting pada tahun 2021 tercatat sebesar 29 persen dengan jumlah risiko stunting 3.125 anak.
Dalam upaya menekan angka stunting di wilayah Sultra, BKKBN Sultra melaksanakan sosialisasi panduan verifikasi dan validasi data keluarga berisiko stunting (verivali KRS).
Verivali data KRS bertujuan untuk membandingkan data hasil pendataan keluarga tahun 2021 (PK 21) dengan kondisi terkini di lapangan, seperti penambahan data sasaran baru, maupun perbaikan data sasaran berdasar kondisi terkini melalui pengolahan data menggunakan app sheet atau excel yang dikumpulkan melalui formulir R/1/KRS.
Baca Juga: Minta Masyarakat Tenang, Bupati Muna Hanya Beri Klarifikasi di KPK
Koordinator Bidang ADPIN Agus Salim, SE., MM, bersama Bidang Data dan Informasi menyampaikan, kegiatan verivali data KRS dilaksanakan di seluruh kabupaten/kota wilayah Sultra termasuk wilayah Muna Barat, sasaran verivali yakni pasangan usia subur hamil, keluarga punya baduta (0-23 bulan), keluarga punya balita (24-59 bulan).
"Data yang tersaji akan dimutakhirkan sesuai kondisi terkini, sehingga data sasaran menjadi valid dan akurat yang dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran pendampingan keluarga maupun intervensi pada keluarga berisiko stunting. Hal ini bisa mempercepat penurunan stunting di Sultra," ungkap Agus.
Sementara itu, Kepala Dinas pengendalian Penduduk dan KB Muna Barat, La Ode Andi Muna menyampaikan, Pemerintah Muna Barat terus berupaya dalam penanggulangan risiko stunting.
Baca Juga: Gaji Belum Terima, Ratusan Guru di Buton Selatan Resah
"Melalui penerapan verivali diharapkan dapat memudahkan Pemerintah Muna Barat mengambil kebijakan dalam melakukan pendampingan risiko stunting dan kami berharap dengan langkah ini angka stunting dapat berkurang bahkan tidak ada," ungkapnya. (B-Adv)
Penulis: Fitrah Nugraha
Editor: Haerani Hambali