Viral, Sekawanan Ikan Hiu Paus Raksasa Menampakkan Diri di Perairan Baubau

Iradat Kurniawan, telisik indonesia
Kamis, 28 Juli 2022
0 dilihat
Viral, Sekawanan Ikan Hiu Paus Raksasa Menampakkan Diri di Perairan Baubau
Ikan hiu paus raksasa menampakkan diri di perairan sekitar lingkungan Warumusio Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, Kota Baubau. Foto: Ist.

" Ikan hiu tersebut tidak diketahui dari mana asalnya karena kemunculannya secara tiba-tiba dan membuat heboh masyarakat setempat "

BAUBAU, TELISIK.ID - Sekawanan ikan hiu paus berukuran besar yang muncul di perairan Kota Baubau tepatnya di pesisir laut lingkungan Warumusio Kelurahan Kadolomoko, Kecamatan Kokalukuna, viral di media sosial.

Menurut penuturan dari masyarakat setempat, kemunculan ikan hiu paus tersebut bukanlah yang pertama kalinya namun sejak setahun yang lalu.

Ikan hiu tersebut tidak diketahui dari mana asalnya karena kemunculannya secara tiba-tiba dan membuat heboh masyarakat setempat.

"Ikan hiu itu dari tahun lalu munculnya, tapi waktu itu hanya 1 ekor saja dan dari beberapa hari yang lalu jumlahnya sudah bertambah menjadi 5 ekor," tutur warga bernama Mulan, Kamis (28/7/2022).

Baca Juga: 56 CASN Muna Belum Kantongi NIP, Kepala BKPSDM Pastikan Tidak Akan Dibatalkan

Dia menambahkan, ikan hiu itu sangat jinak. Dia muncul tidak menentu waktunya, tapi biasanya pagi atau sore hari, dan biasanya selalu jadi tontonan masyarakat.

Wulan Sariati, warga lainnya juga mengatakan bahwa ikan hiu paus tersebut muncul secara tiba-tiba.

Baca Juga: Gubernur Ali Mazi Diberi Gelar Omputo Lakino Liwu Pancana oleh Tokoh Adat Buteng

Dia juga mengatakan bahwa ikan hiu paus itu menampakkan diri sejak setahun yang lalu. Bedanya, jumlahnya telah bertambah dari 1 ekor menjadi 5 ekor.

Dari informasi yang beredar di masyarakat, kemunculan ikan tersebut diduga karena perairan Kota Baubau telah menjadi jalur Ikan hiu paus yang bermigrasi.

Ikan hiu paus yang biasa juga disebut ikan hiu tutul, biasanya akan mencari perairan yang kondisi lautnya masih bagus dan belum tercemar untuk dijadikan daerah migrasinya. (B)

Penulis: Iradat Kurniawan

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga