Viral: Usai Dengar Azan, Mantan Tentara Amerika Ini Bersyahadat di Belakang Truk

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Selasa, 28 September 2021
0 dilihat
Viral: Usai Dengar Azan, Mantan Tentara Amerika Ini Bersyahadat di Belakang Truk
Mantan tentara Amerika yang bersyahadat setelah mendengar azan. Foto: screenshot video YouTube Islam Bersatulah

" Selama masa tugas di negara itu, dia mengaku sering mendengar suara azan "

NEWYORK, TELISIK.ID - Beredar kisah viral seorang mantan tentara Amerika Serikat mengucap dua kalimat syahadat usai mendengar lantunan azan.

Dia mengungkapkan, merasa tersentuh ketika mendengar suara azan tersebut. Segera saja ia yang sedang berada di belakang truk militer mengucap syahadat.

Awalnya pria tersebut mendapat tugas di negara dengan mayoritas penduduk Islam. Ini menjadi tugas pertamanya. Selama masa tugas di negara itu, dia mengaku sering mendengar suara azan.

"Jujur, aku dulu berdinas di militer Amerika, dan pertama kali ditempatkan ke negara Islam. Lalu aku mendengar suara azan itu menggelitikku sampai ke sumsum," ungkap pria tersebut, dikutip dari kanal YouTube Islam Bersatulah, Selasa (28/9/2021).

"Azan itu menyentuhku," lanjutnya.

Sementara itu, seorang penerjemah sekaligus rekan kerja bernama Muhammad mengajarkan tentang Islam kepada pria tersebut. Pria yang dipanggil Mike itu mengajarkan banyak hal.

"Kami punya penerjemah bekerja untuk kita. Salah satunya bernama Muhammad, kami panggil Mike. Aku panggil Muhammad dan dia berdakwah kepadaku. Mengajariku tentang Islam," paparnya.

Baca Juga: Sebelum Jadi Mualaf, Pemuda Ini Diam-Diam Sering ke Masjid untuk Salat

Baca Juga: Kisah Wanita Inggris yang Memeluk Islam dan Menikah dengan Pria Bekasi

Dilansir dari Okezone, diakui pria yang sebelumnya beragama Kristen ini, ajaran Islam secara perlahan tertanam dalam dirinya. Ia kemudian memutuskan untuk menjadi mualaf dan mengucap dua kalimat syahadat.

"Bibit kecil itu tertanam lalu tumbuh. Akhirnya dia menuntun syahadat di belakang mobil Humvee, truk militer. Aku mengulang syahadat di masjid ini bersama imam. Itu pada tahun 2007," ceritanya.

Di sisi lain, tinggal di negara yang penduduknya suka menindas dan memiliki prasangka terhadap seorang Muslim membuat pria itu setiap hari seperti berjihad dan penuh perjuangan.

"Tetapi fakta bahwa Allah memilihku dan aku tahu aku istimewa sejak saat itu. Agama ini sempurna, manusia yang merusak segalanya. Jaga keluargamu dan sembahlah Allah," pungkasnya. (C)

Reporter: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Haerani Hambali

Artikel Terkait
Baca Juga