Wacana Penundaan Pemilu 2024, Jusuf Kalla: Melanggar Konstitusi

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Jumat, 04 Maret 2022
0 dilihat
Wacana Penundaan Pemilu 2024, Jusuf Kalla: Melanggar Konstitusi
Mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla. Foto: Repro pontas.id

" Wacana penundaan pemilu serentak 2024 kini menjadi perhatian publik. Banyak pihak pun angkat bicara, termasuk mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla "

MAKASSAR, TELISIK.ID - Wacana penundaan pemilu serentak 2024 kini menjadi perhatian publik. Banyak pihak pun angkat bicara, termasuk mantan Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK).

Melansir Suara.com - jaringan Telisik.id,  Jusuf Kalla meminta seluruh pihak untuk berhati-hati dengan wacana penundaan pemilu serentak 2024 tersebut.

Pasalnya, ia menilai, memperpanjang pemilu dari jadwal yang sudah ditetapkan itu termasuk pelanggaran konstitusi.

"Memperpanjang itu tidak sesuai dengan konstitusi,” kata JK usai menghadiri Mubes IKA Universitas Hasanuddin di Hotel Four Point Makassar, Jumat (4/3/2022).

Lebih lanjut, menurut dia, penundaan pemilu serentak 2024 tidak melanggar apabila konstitusinya tidak diubah.

Baca Juga: Menteri Muhadjir Effendy Sebut Masjid Boleh Pakai Pengeras Suara, Asal Ini

“Kecuali kalau konstitusinya diubah,” ucapnya.

Lebih jauh, kata JK, bahwa bangsa Indonesia memiliki sejarah panjang tentang konflik. Sehingga ia meminta untuk memilih taat pada konstitusi saja dengan harapan tidak menimbulkan konflik-konflik baru.

“Kita terlalu punya konflik. Kita harus taat pada konstitusi, itu saja,” tegasnya.

Sebelumnya, mengutip liputan6.com, Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin usai menerima pelaku UMKM, para pengusaha, dan para analis ekonomi perbankan.

Baca Juga: Massa PA 212 Demo Minta Menag Yaqut Dicopot

“Dari seluruh masukan itu saya mengusulkan pemilu tahun 2024 itu ditunda satu atau dua tahun. Agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze (pembekuan ekonomi) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” kata Gus Muhaimin dalam Keterangannya, pada Rabu (23/2/2022).

“Ya setahun lah maksimal dua tahun,” tambahnya.

Pria yang kerap disapa Gus Muhaimin ini juga mengaku, banyak masukan dari kalangan dunia usaha, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimistis melihat peluang ekonomi dan untuk recovery dibutuhkan waktu 2 tahun. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Kardin

Baca Juga