Wali Kota Tertolong Setelah Diserang Varian Delta, Gejalanya Ringan karena Vaksin
Musdar, telisik indonesia
Sabtu, 24 Juli 2021
0 dilihat
Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir (baju putih). Foto: Ist.
" Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir pada 29 Juni lalu terinfeksi COVID-19. "
KENDARI, TELISIK.ID - Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir pada 29 Juni lalu terinfeksi COVID-19.
Saat itu, ia dirawat beberapa hari di RSUD Kota Kendari.
Diduga kuat saat itu virus masuk ke dalam tubuhnya setelah pulang dari Jakarta adalah varian delta yang pada tahun 2020 lalu ditemukan di negara India.
Namun Sulkarnain mengaku, waktu dirawat kondisinya cukup stabil bahkan ia tertolong dari gejala berat yang biasanya menyerang orang yang terpapar delta.
Menurutnya, hal itu karena dirinya sudah menjalani vaksinasi.
"Alhamdulillah kondisi yang saya rasakan itu tidak seperti yang pasien berat rasakan, pernapasan masih cukup bagus, tidak perlu bantuan oksigen dan seterusnya. Dugaan kuatnya karena sudah vaksin," jelas Sulkarnain.
Menanggapi hal tersebut, Ahli Kesehatan Masyarakat Universitas Halu Oleo (UHO), Ramadhan Tosepu mengungkapkan bahwa efikasi vaksin itu sendiri belum ada yang seratus persen.
Baca juga: DLHK Kendari Kerahkan Puluhan Petugas di Batas Kota, Tata Hutan Belukar jadi Lebih Cantik
Baca juga: Dua Hari Buka Layanan Bantuan Isoman, Relawan ASR Layani 50 Warga
"Pada prinsipnya seseorang yang telah divaksin apabila terpapar COVID-19 dampaknya terhadap virus tersebut tidak begitu besar, berbeda dengan yang belum divaksin," ungkapnya.
Ramadhan menyebut, artinya dengan seseorang divaksin maka tingkat kesembuhan akan lebih besar.
Tujuan dari vaksin, menurut Ahli Kesmas UHO itu, agar virus yang masuk ke dalam tubuh bisa dapat dikenali.
"Tak apa virus tersebut dikenali dalam tubuh kita hal itu guna daya tahan tubuh kita bisa jauh lebih kuat," ucap Ramadhan.
Sementara itu, Dirut RSUD Kota Kendari, dr Sukirman mengatakan, dari sekira 90 pasien yang sedang dirawat di RSUD, 95 persen belum divaksin.
"Dari data yang kita ambil, pasien yang masuk memang 95 persen belum divaksin," katanya.
Dengan situasi tersebut, dr Sukirman bilang, dapat menjadi pelajaran untuk masyarakat yang belum divaksin.
"Jadi ini sebenarnya menjadi pelajaran bagi masyarakat yang belum divaksin segera untuk melaksanakan vaksin," ungkapnya. (A)
Reporter: Musdar
Editor: Haerani Hambali