Wanita di Semarang Hamil 8 Kali Tapi Tak Tahu yang Meniduri, Lahiran di Sungai Hingga Anak Tewas Dianiaya

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Jumat, 27 Januari 2023
0 dilihat
Wanita di Semarang Hamil 8 Kali Tapi Tak Tahu yang Meniduri, Lahiran di Sungai Hingga Anak Tewas Dianiaya
Seorang wanita dengan gangguan jiwa di Semarang, Jawa Tengah, hamil hingga 8 kali. ODGJ itu berinisial SS (42). Foto: RSUDSayangcianjur

" Seorang wanita dengan gangguan jiwa di Semarang, Jawa Tengah, hamil hingga 8 kali. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu berinisial SS (42) "

SEMARANG, TELISIK.ID - Seorang wanita dengan gangguan jiwa di Semarang, Jawa Tengah, hamil hingga 8 kali. Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) itu berinisial SS (42).

"Ini hamil yang kedelapan sebenarnya, itu sekarang hamil 8 bulan," kata Kasi Tuna Susila dan Perdagangan Orang (TSPO) Dinas Sosial Semarang, Bambang Sumedi dilansir dari detik.com.

Bambang mengatakan pihaknya mendapatkan laporan warga bahwa ada ODGJ yang hamil di Kelurahan Tambangan, Kecamatan Mijen. Ortu SS disebut sudah kewalahan terhadap kehamilan SSS.

Baca Juga: Mengenal Puber Kedua pada Pria dan Wanita Usia 40-an

Keluarga disebut kesulitan menangani SS yang kerap lari jika bertemu orang berbaju dinas, seperti PNS. Kondisi itu membuat keluarga tidak bisa membawanya ke puskesmas untuk memeriksakan diri.

Dinsos pun melakukan asesmen terhadap SS. Rupanya, SS sudah hamil 8 kali dan kini memiliki 5 anak.

"Tidak tahu yang menghamili siapa," ujarnya.

Melansir Tribunjatim, sebelum mengalami gangguan kejiwaan, Siti pernah bekerja di sebuah tempat hiburan malam di Jakarta.

Saat itu, kondisinya masih baik-baik saja. Siti kemudian menikah dan memiliki anak. Kejiwaannya mulai terguncang sejak sekira 2005.

Awalnya, ia mendatangi rumah kontrakan kakak kandungnya yang sama-sama di Jakarta. Di rumah tersebut, tiba-tiba saja Siti mengamuk hingga merusak sejumlah barang.

Baca Juga: Cantiknya Sheikha Mahra Rela Jadi Istri Kedua Cristiano Ronaldo, Ternyata Bukan Orang Sembarangan

Selepas kejadian tersebut, Siti diantar pulang ke Semarang oleh kakak kandungnya. Sementara suami dan anaknya pergi ke Mojokerto meninggalkan Siti.

"Peristiwa itu sekira ya tahun 2005, anak pertamanya masih kecil lalu dibawa ayah kandung dan neneknya ke Mojokerto," kata L (42), adik sepupu Siti.

Di Semarang, Siti awalnya tinggal bersama ayah kandungnya. Namun, setelah sang ayah meninggal dunia, Siti tinggal seorang diri di rumahnya. Kondisi Siti kian tak terkontrol setelah ditinggalkan oleh suami dan putrinya. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Artikel Terkait
Baca Juga