Wanita Muda di Negara Ini Ramai-ramai Operasi Keperawanan, Takut Tidak Bisa Nikah

Ibnu Sina Ali Hakim, telisik indonesia
Rabu, 08 Februari 2023
0 dilihat
Wanita Muda di Negara Ini Ramai-ramai Operasi Keperawanan, Takut Tidak Bisa Nikah
Wanita Tunisia yang akan menikah di sana harus memenuhi syarat keperawanan. Foto: Merdeka.com

" Tunisia adalah negara yang letaknya paling utara di Benua Afrika. Sejak revolusi Arab Spring pecah, negara ini menjadi pelopor kebangkitan hak asasi perempuan di negara-negara Teluk Arab "

TUNISIA, TELISIK.ID - Tunisia adalah negara yang letaknya paling utara di Benua Afrika. Sejak revolusi Arab Spring pecah, negara ini menjadi pelopor kebangkitan hak asasi perempuan di negara-negara Teluk Arab.

Namun begitu, tujuh tahun setelah Arab Spring, perempuan masih saja mendapatkan penghakiman yang tidak adil ketika bicara soal kesucian dan moral. Dalam hal ini, ada tuntutan di Tunisia bahwa perempuan harus menikah dalam keadaan masih perawan. 

Lalu bagaimana jika si perempuan ketahuan tak perawan ketika sudah menikah? diketahui wanita yang akan menikah di sana harus memenuhi syarat keperawanan.

Baca Juga: Korban Gempa Turki Bertambah Jadi 7800 Orang

Apabila seorang wanita yang akan menikah tersebut ketahuan bahwa dirinya tidak lah perawan, maka akan berakibat fatal.

Wanita tersebut akan ditolak secara mentah-mentah oleh keluarga dari pihak laki-laki, dan batal untuk menikah.

Hukum di Tunisia membolehkan sang suami menceraikannya. Hal ini tentu akan menjadi aib bagi keluarga pengantin perempuan.

Hal tersebut tentu menjadi sebuah momok yang menakutkan bagi para wanita-wanita di Tunisia. Oleh sebab itu mereka melakukan segala cara demi mengembalikan keperawanannya, agar dapat diterima oleh keluarga laki-laki.

Melansir Jurnalsoerang.com, para wanita di Tunisia menjalankan sebuah operasi yang sangat populer demi mengembalikan keperawanan mereka.

Sebanyak 100 orang wanita setiap tahunnya yang datang untuk melakukan operasi pengembalian keperawanan, mulai dari usia 18 hingga 45 tahun.

Biasanya mereka datang dengan menggunakan baju hitam, bernikob serta menggunakan kacamata hitam yang digunakan untuk menutupi identitas mereka.

Namun perempuan yang melakukan operasi keperawanan tersebut didominasi oleh mereka yang sering melakukan seks bebas serta mereka para pekerja seks.

Salah satunya adalah Yasmine (bukan nama sebenarnya), terlihat gugup ketika ditemui di sebuah klinik ginekologi di Tunis. Ruangannya berwarna merah muda dan ia tidak sendiri. Banyak juga perempuan muda yang sedang mengantre di ruang tunggu klinik tersebut.

Selagi menunggu, perempuan berusia 28 tahun yang akan menikah dalam waktu dua bulan lagi itu, terus menggigiti kuku jarinya dan bolak-balik mengecek ponsel.

Baca Juga: Termasuk Turki dan Indonesia, Ini 6 Negara Paling Rawan Gempa

“Saya merasa ini penipuan dan saya sungguh khawatir,” akunya dilansir dari BBC.com.

Yasmine mengaku bahwa dirinya akan menjalani hymenoplasty, suatu prosedur medis yang bakal mengembalikan keperawanannya melalui pembedahan.

Dua bulan lagi Yasmine akan menikah dan perempuan berusia 28 tahun itu cemas jikalau calon suaminya mengetahui dia tak lagi perawan, kendati dia telah menjalani hymenoplasty.

"Suatu hari mungkin saja saya keceplosan saat ngobrol dengan suami," tutur Yasmine. (C)

Penulis: Ibnu Sina Ali Hakim

Editor: Kardin

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baca Juga