Wisata Alam Dusun Kangka Wakatobi, Sajian Kampung dalam Ekosistem

Boy Candra Ferniawan, telisik indonesia
Sabtu, 10 Juli 2021
0 dilihat
Wisata Alam Dusun Kangka Wakatobi, Sajian Kampung dalam Ekosistem
Dusun Kangka di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Foto: Boy Candra F/Telisik

" Ketika pengunjung datang ke dusun ini sesekali dapat melihat para warga yang sedang mengeringkan buah kenari "

WAKATOBI, TELISIK.ID - Liburan dengan menghabiskan waktu di desa mungkin akan terasa menyenangkan.

Jika Anda ingin mencoba berlibur di daerah pedesaan, cobalah untuk ke desa satu ini, yaitu Desa Wungka, Kecamatan Wangi-wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi, tepatnya di Dusun Kangka.

Ketika pertamakali menginjakan kaki di tempat ini, pengunjung akan disuguhkan dengan rimbunnya pohon kelapa dan aliran kali. Terlebih lagi kesejukan tempat ini yang akan membuat rehat dari kesibukan kerja terlebih.

Dusun Kangka di Kecamatan Wangi-Wangi Selatan, Kabupaten Wakatobi. Foto: Boy Candra F/Telisik

 

Tidak hanya itu, ketika para pendatang dari luar masuk ke dusun ini mereka akan disambut hangat oleh masyarakat setempat. Sajian ekosistem pepohonan alami akan membuat pengunjung merasakan nuansa tempo doloe.

Namun sayang, untuk para pengunjung yang datang ke tempat ini harus ekstra berhati-hati dikarenakan jalan yang harus dilalui merupakan tanah lembab yang sewaktu-waktu bisa membuat pengendara celaka. Hal ini sejalan dengan curahan salah satu warga setempat

"Kami memerlukan prasarana jalan agar bagus dan diaspal. Sudah lama semenjak kami lahir di sini hanya ada pengerasan, tapi belum juga diaspal," kata Pak Iramu salah satu warga Dusun kangka, Sabtu (10/7/2021).

Ketika pengunjung datang ke dusun ini sesekali dapat melihat para warga yang sedang mengeringkan buah kenari. Para petani yang ada di Dusun Kangka masih menggunakan metode tradisional dalam menggolah perkebunannya.

Mayoritas warga yang ada di Dusun Kangka ini bermata pencaharian sebagai seorang petani. Biasanya para penduduk akan menanam sayur, ubi, kangkung, atau pupuk.

"Dusun ini memiliki 10 rumah saja yang kebanyakan terdiri dari rumah panggung. Sedikit rumah namun kita nyaman dan aman. Kita tumbuh dan lahir di sini, induk desa ada di Wungka yang harus dilewati beberapa kilometer dari naik gunung hingga turun gunung lagi," ungkapnya lagi.

Baca Juga: 3 Jasa Tour and Travel yang Siap Temani Kamu Eksplore Keindahan Wakatobi

Baca Juga: Tak Perlu ke Paris, Wakatobi Punya Replika Menara Eiffel dari Bambu

Sementara itu, kepala Badan Promosi Pariwisata, Saleh Hanan mengungkapkan, pentingnya pemerintah dan para pemerhati membangun dusun tersebut, guna mempertahankan karakteristiknya sebagai kampung dalam ekosistem.

"Sangat penting dipertahankan ciri khas seperti tegakan kayu dan pohon kelapa, agar menjadi tabungan Wakatobi tentang kampung atau desa yang berdimensi desa. Karena banyak sekarang desa namun kelihatan kota, desa itu penting dibangun dengan teknologi yang memungkinkan ekosistem tetap terjaga, karena kampung itu terdiri dari pepohonan dan pohon bambu yang hijau," kata Saleh Hanan kepada Telisik.id.

Hal ini juga sejalan dengan penjelasan Kepala Dinas Pariwisata Wakatobi, Nadar, tentang potensi desa wisata alami ini.

"Pengembangan desa wisata dengan potensi desa dengan lingkungannya yang asri dan kehidupan keseharian masyarakat di desa menawarkan trand wisata, sehingga arus kebiasaan wisata semula berkelompok mengunjungi destinasi pada satu tempat bisa beralih pada kunjungan perorangan ke desa- desa wisata," ungkap Nadar dalam sebuah pelatihan SDM Kepariwisataan. (A)

Reporter: Boy Candra Ferniawan

Editor: Fitrah Nugraha

Baca Juga