Yuk Kenali Gejala Utama COVID-19 Varian Delta dari India

Fitrah Nugraha, telisik indonesia
Senin, 21 Juni 2021
0 dilihat
Yuk Kenali Gejala Utama COVID-19 Varian Delta dari India
Warga India yang diserang COVID-19 varian Delta. Foto: Repro google.com

" Pandemi virus Corona alias COVID-19 masih menghantui sebagian besar wilayah dunia. Bahkan belakangan ini muncul varian baru yakni Varian Delta. "

KENDARI, TELISIK.ID - Pandemi virus Corona alias COVID-19 masih menghantui sebagian besar wilayah dunia. Bahkan belakangan ini muncul varian baru yakni Varian Delta.

Varian Delta atau B1617 ini pertama kali ditemukan di negara India, dan kini mulai menjadi varian dominan di beberapa negara.

Dilansir dari detik.com, di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa varian Delta sudah mendominasi di Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta.

Terkait hal tersebut, peneliti melihat ada perubahan pola gejala yang ditimbulkan oleh varian Delta.

Profesor Tim Spector yang menjalankan Zoe Covid Symptom Study mengatakan, varian Delta kemungkinan bisa hanya menimbulkan gejala mirip pilek pada orang-orang muda.

Baca juga: Hari Ini Presiden Jokowi Ulang Tahun ke-60

Baca juga: Side Event KTT G20 Digelar di Labuan Bajo NTT, Ini Pesan Jokowi

Hal ini didasari dari data ribuan orang yang melaporkan gejalanya lewat aplikasi. Diperkirakan sekitar 90 persen kasus COVID-19 di Inggris disebabkan oleh varian Delta.

Demam masih menjadi gejala umum, namun hilangnya fungsi indra penciuman sudah tidak lagi ada di daftar 10 gejala yang banyak dilaporkan. Sakit kepala, sakit tenggorokan, dan hidung meler kini jadi tiga gejala utama yang dialami pasien.

"Sejak awal Mei, kami telah melihat daftar gejala terbanyak yang dilaporkan pengguna... dan itu sudah tidak sama lagi," kata Prof Tim seperti dikutip dari BBC, Rabu (16/6/2021).

"Varian ini sepertinya bekerja dengan cara yang sedikit berbeda. Orang-orang mungkin akan merasa hanya terkena pilek musiman biasa sehingga masih keluar rumah untuk pesta dan kemungkinan akan menyebarkannya ke enam orang lain. Ini yang jadi masalah," lanjutnya.

Menurut Prof Tim, orang-orang yang merasa memiliki sedikit saja gejala sebaiknya langsung melakukan tes. (C)

Reporter: Fitrah Nugraha

Editor: Haerani Hambali

Baca Juga