Berprestasi di Tunisia, Atlet Kempo Asal Manggarai Timur Ini Dijanjikan Masuk Polwan
Reporter Kupang
Senin, 23 Mei 2022 / 9:41 pm
MANGGARAI TIMUR, TELISIK.ID - Ajang kempo yang dihelat pada 10 hingga 15 Mei 2022 di Tunisia telah usai. Dalam ajang bergengsi itu Indonesia menggondol 7 emas, 9 perak dan 21 perunggu.
Dari total 7 medali emas yang diraih atlet Indonesia dalam ajang itu, sebanyak 4 medali emas disumbangkan oleh 3 dari 4 atlet utusan Federasi Kempo Indonesia (FKI) Cabang Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Yohana Dwi Putri Gadansi dari FKI NTT meraih 2 emas dan 1 perak.
Atlet kelahiran Bea Laing Manggarai Timur 22 Juni 2004 itu turun di tiga kelas berbeda. Dua medali emas ia dapatkan ketika turun di kategori Self Defence Famale kelas 88-21 tahun dan Self Defence Mix kelas 16-18 tahun. Sedangkan 1 medali perak disabetnya ketika berlaga di Kata Syncron kelas 18.
“Pertama saya main di Kata Syncron melawan Portugal dapat perak. Kemudian pada Self Defence Putri lawan pertama dari Tunisia lawan kedua dari Indonesia dapat emas lalu yang kedua kita dapat medali emas kategori Self Defence Mix lawan pertama kita dari Swedia kedua dari Indonesia,” tutur Dwi, Senin (23/5/2022) malam.
“Medali emas dan perak yang kami dapatkan di Tunisia tidak terlepas dari kerja keras selama mengikuti latihan terpusat di Ruteng dan TC di Jakarta. Terima kasih untuk pengurus dan pelatih FKI juga dukungan dari bapa mama dan dukungan keluarga besar,” tambah remaja yang bercita-cita ingin menjadi Polwan ini.
Baca Juga: Konawe Selatan Jualan Surga Investasi di Pameran HUT Sulawesi Tenggara
Atlet-atlet Kempo NTT dalam kejuaraan internasional di Tunisia berkontribusi besar terhadap perolehan medali untuk kontingen Indonesia yang dalam ajang ini berada di urutan kedua setelah tuan rumah Tunisia yang keluar sebagai juara satu.
Kepulangan mereka dari Tunisia disambut cukup meriah. Remaja yang baru tamat dari SMA Negeri 5 Poco Ranaka ini dijemput di Ruteng dengan pawai kendaraan dipimpin langsung Bupati Manggarai Timur.
Dwi dan tiga rekannya diterima secara adat di jembatan Wae Reno perbatasan Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur.
Apresiasi terhadap prestasi Dwi juga datang dari Bupati Andreas Agas. Dari saku pribadinya Andreas menyiapkan Rp100 juta rupiah dalam bentuk tabungan Sibuhar yang disimpan di sebuah koperasi di Matim.
Baca Juga: Dijadwalkan Beroperasi Juni, Dua Intansi Ini Jadi Prioritas MPP Konawe
“Hadiah tidak cash atau tabungan bank tapi dalam bentuk buku simpanan koperasi. Setiap atlet berprestasi kita harus hargai. Kita mungkin melihat Dwi di titik ini di mana dia mendapatkan 2 emas dan 1 perak tapi kita tidak melihat proses panjang yang ia lalui. Kita harus apresiasi untuk semua prosesnya sampai pada hasil yang diraihnya,” kata Bupati Agas.
Tidak saja berupa uang, Bupati Agas berjanji akan meminta ke Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo agar Dwi bisa mendapat tiket menjadi Taruni Akpol melalui jalur prestasi.
“Saya tanya Dwi ternyata cita-citanya ingin jadi Polwan dari jalur Akpol (Akademi Kepolisian). Besok saya akan membuat surat permohonannya ke bapak Kapolri langsung intinya kita meminta Dwi bisa diterima di Akpol. Kita cantumkan prestasi dan ijazahnya,” sebut Bupati Agas. (B)
Penulis: Berto Davids
Editor: Musdar