Tarif Feri Melonjak, Pemkab Muna Usulkan Subsidi untuk Ringankan Beban Warga

Sunaryo

Reporter Muna

Minggu, 03 November 2024  /  11:55 am

Feri Raha-Pure saat sandar di pelabuhan Desa Lagasa. Foto: Ist.

MUNA, TELISIK.ID – Kenaikan tarif penyeberangan feri rute Raha-Pure dari Rp 225 ribu menjadi Rp 455 ribu terus menjadi sorotan, bahkan menjadi topik debat dalam pemilihan pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Muna, La Ode Nifaki Toe, mengungkapkan bahwa kenaikan tarif feri ini dipicu oleh naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) dan hilangnya subsidi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Akibatnya, pihak ASDP melakukan penyesuaian tarif.

"Kenaikan tarif ini merupakan permintaan dari ASDP karena kenaikan BBM dan hilangnya subsidi yang mengakibatkan biaya operasional tidak mencukupi," ujar Nifaki, Minggu (3/11/2024).

Tarif saat ini sebenarnya lebih rendah dibandingkan usulan awal ASDP yang mencapai sekitar Rp 600 ribu.

Baca Juga: Kebijakan Tarif Listrik Nonsubsidi Bakal Dirombak Juli

Baca Juga: Penuh Risiko dan Mahal, Segini Tarif Penyeberangan Lainea-Tampo

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Muna berupaya mencari solusi untuk meringankan beban masyarakat.

Pemkab telah mengirimkan surat kepada Dirjen Perhubungan Laut untuk meminta agar subsidi dikembalikan, sehingga tarif penyeberangan dapat kembali normal.

"Kami sudah mengirimkan surat sejak bulan lalu dan berharap tarif bisa kembali normal pada tahun 2025," tambahnya. (C)

Penulis: Sunaryo

Editor: Fitrah Nugraha

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS