Penuh Risiko dan Mahal, Segini Tarif Penyeberangan Lainea-Tampo

Ahmad Jaelani, telisik indonesia
Selasa, 16 April 2024
0 dilihat
Penuh Risiko dan Mahal, Segini Tarif Penyeberangan Lainea-Tampo
Suasana saat motor pemudik dinaikkan ke atas kapal di Pelabuhan Tampo. Foto: Ahmad Jaelani/Telisik

" Membludaknya penumpang di Pelabuhan Feri Tampo-Torubulu membuat sebagian besar pemudik beralih ke kapal ketinting agar dapat tiba lebih cepat di tujuan "

MUNA, TELISIK.ID - Pemandangan di Pelabuhan Tampo, Muna, tak ubahnya seperti pasar ramai di musim liburan. Penumpang memenuhi dermaga, menunggu giliran untuk menyeberang ke Lainea, Konawe Selatan.

Alternatif menggunakan kapal ketinting kini menjadi pilihan utama, meski dengan tarif yang cukup mahal menurut beberapa pemudik.

Membludaknya penumpang di Pelabuhan Feri Tampo-Torubulu membuat sebagian besar pemudik beralih ke kapal ketinting agar dapat tiba lebih cepat di tujuan. Alasannya sederhana, menghindari antrean panjang di pelabuhan feri karena berakhirnya masa cuti lebaran 16 April 2024.

Salah satu pemudik yang menggunakan motor, menyatakan keputusannya untuk menyeberang dengan kapal ketinting. Meski mahal dengan tarif Rp 150.000 per motor.

"Setengah mati kalau lewat feri, nda akan lolos mana tanggal 16 sudah masuk kantor," ucap La Juwardin pada Telisik.id, Selasa (16/4/2024) pagi.

Baca Juga: Puncak Arus Balik Pelabuhan Feri Tampo-Torobulu, Penumpang Tak Terbendung

Meski harga yang dipatok para pemilik kapal terbilang cukup mahal dengan Rp 150.000 untuk satu motor meski membawa penumpang. Dibandingkan dengan pelabuhan feri Tampo hanya dibanderol Rp 115.000 per motor.

Meski harga tiket kapal ketinting terbilang mahal, minat pemudik untuk memilih alternatif tersebut tetap tinggi. Pemudik lainnya, mengakui bahwa harga yang mahal menjadi pertimbangan, tetapi kelebihan seperti tidak perlu mengantri membuatnya memilih menyeberang melalui Lainea.

Baca Juga: Arus Balik Raha ke Kendari Membludak, Penumpang Nyaris Pingsan

"Mahal sih, tapi lewat Lainea tidak mengantre. Cuma tidak ada jaminan keselamatan karena no tiket, dan jantungan karena kapal gampang goyang," ucap Nur Aira, pemudik lainnya.

Sementara itu, setelah tiba di Pelabuhan Lainea, pemudik dihadapkan pada kenyataan bahwa tarif penyeberangan kembali naik secara drastis. Menurut Anton Lais, seorang motorist pemilik kapal, tarif dari Lainea ke Tampo naik menjadi Rp 200.000 per motor, tanpa menjelaskan alasannya.

Anton Lais juga menambahkan bahwa kapasitas kapal ketinting dari Lainea dibatasi hanya untuk 7 motor sekali jalan, sementara dari Pelabuhan Tampo mampu memuat hingga 12 motor. (A)

Penulis: Ahmad  Jaelani

Editor: Haerani Hambali

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS 

Baca Juga