12 Desa di Muna Dapat Alokasi Dana APBN
Sunaryo, telisik indonesia
Minggu, 28 Maret 2021
0 dilihat
Bupati Muna, LM Rusman Emba. Foto: Sunaryo/Telisik
" Keuntungan yang didapat adalah 12 desa itu akan mendapatkan suntikan program nasional yang dananya bersumber dari APBN. "
MUNA, TELISIK.ID - Bupati Muna, LM Rusman Emba mulai mewanti-wanti penggunaan Dana Desa (DD). Sebab, DD itu harus diprioritaskan untuk kebutuhan dasar masyarakat.
Apalagi, Kabupaten Muna mendapat porsi dalam program prioritas pembangunan nasional. Dimana, ada 12 desa mendapat alokasi dari APBN.
"Kedepankan ruang pemanfaatan yang berguna bagi masyarakat, khususnya dalam rangka peningkatan kesejahteraan, " kata Rusman, Minggu (28/3/2021).
Ia juga berpesan pada para kepala desa agar dapat memanfaatkan DD untuk membiayai program-program pembangunan yang tidak tercover lewat APBD. Namun, tentunya berdasarkan skala prioritas.
"Perencanaannya harus matang dan melibatkan seluruh masyarakat," timpalnya.
Lebih lanjut, mantan senator DPD-RI itu menerangkan, Bumi Sowite mendapat porsi besar dalam program prioritas pembangunan nasional. Dimana, terdapat 12 desa mendapat alokasi dari APBN.
Hal itu tentunya, patut dibanggakan karena porsi pembangunan dari pemerintah pusat untuk seluruh Indonesia berjumlah 35 desa dari 500 lebih kabupaten/kota, 12 diantaranya masuk ke Muna yakni, desa di Kecamatan Kabawo, Parigi dan Kontunaga.
Baca Juga: Mahfud MD Tegaskan Bom Bunuh Diri di Makassar Tak Terkait Agama
"Keuntungan yang didapat adalah 12 desa itu akan mendapatkan suntikan program nasional yang dananya bersumber dari APBN," sebutnya.
Ia juga menitip pesan pada seluruh masyarakat untuk bersatu dalam membantu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dalam menjalankan pembangunan.
Ia tak mau ada sekat-sekat yang bisa menimbulkan kondusifitas daerah terganggu.
Olehnya itu, Rusman berharap pada masyarakat jangan cepat kecewa akibat isu-isu kecil. Ia bersama Bachrun Labuta di pemerintahan barunya mendatang, akan membuka ruang untuk menyelesaikan apa yang menjadi keluhan melalui kebijakan.
"Jangan cepat kecewa kalau dengar isu-isu di luar, itu belum tentu benar. Kami membuka diri untuk duduk bersama," tutupnya. (B)
Reporter: Sunaryo
Editor: Fitrah Nugraha