Puluhan Tahun jadi Guru Ngaji, Janda di Kota Baubau Wujudkan Impian Naik Haji
Elfinasari, telisik indonesia
Kamis, 09 Mei 2024
0 dilihat
Hasniah yang mengabdikan hidup sebagai guru ngaji, hingga bisa mendapat panggilan haji. Foto: Elfinasari/Telisik
" Seorang janda kurang mampu, Hasniah berusia 72 tahun di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, telah mengabdikan hidupnya sebagai guru mengaji selama 50 tahun untuk dapat menunaikan ibadah haji "
BAUBAU, TELISIK.ID - Seorang janda kurang mampu, Hasniah berusia 72 tahun di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, telah mengabdikan hidupnya sebagai guru mengaji selama 50 tahun untuk dapat menunaikan ibadah haji.
Hasniah, telah hidup sendiri sejak suaminya meninggal puluhan tahun yang lalu, dan juga kehilangan anaknya.
Ia mulai mengajar mengaji sejak tahun 1974, tanpa memungut bayaran dan melakukan seikhlasnya. Namun, rasa prihatin orang tua santri menginspirasinya untuk menyisihkan uang dari pemberian mereka untuk ditabung.
"Uang itu saya kumpulkan, ada saya simpan di bawah bantal, di bawah kasur, di lipatan pakaian, di dalam buku, nanti sudah banyak baru saya bawa di bank, sekitar jutaan," ucapnya.
Baca Juga: Lama Digantung, Pejabat Eselon II Pemkot Baubau Hasil Lelang Resmi Dilantik
Biaya naik haji Nenek Hasniah didapatkan dari hasil mengajar anak-anak mengaji. Setiap sore, kediamannya selalu didatangi puluhan anak-anak yang ingin belajar mengaji.
Meskipun hidup dalam keterbatasan finansial dan belum memiliki rumah sendiri, Hasniah tetap bersyukur. Rumah panggung yang ditempatinya saat ini milik kakaknya yang juga digunakan sebagai tempat tinggal dan mengajar anak-anak mengaji.
Pada tahun 2012, Hasniah resmi mendaftar sebagai calon haji di kantor Kementerian Agama Kota Baubau. Setelah menunggu selama 12 tahun lamanya, akhirnya dia mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji.
Rencananya, Hasniah akan berangkat ke Tanah Suci pada 5 Juni 2024 bersama dengan Kelompok Terbang (Kloter) 35.
Mantan murid Hasniah, Arman Maulana (28), menuturkan bahwa sebagai salah satu anak murid, dari sekian banyak anak muridnya tentu merasa bahagia dengar kabar itu dan mengatakan bahwa naik haji merupakan impian Hasniah sejak dahulu.
"Bu guru itu ajar saya sekitar tahun 2004 waktu SD dan ia tegas namun sabar dalam mengajari kami," tuturnya.
Baca Juga: Video: Ratusan Liter Miras Cap Tikus Dimusnahkan di Baubau
Ia mengatakan, setiap bulan membayar uang bulanan untuk mengaji, tetapi dengan nominal yang kecil dan datang mengaji setiap hari kecuali hari Jumat.
Menurut Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama Kota Baubau, Halking, Hasniah mendaftar sebagai calon haji dengan menyetor dana awal sebesar Rp 25 Juta.
Meskipun tergolong keluarga tidak mampu, keikhlasan dan ketulusannya dalam mengajar telah membuatnya mendapat panggilan untuk menunaikan ibadah haji.
"Kita tidak tahu memang rencana tuhan, ada yang mampu secara finansial tapi belum dipanggil tunaikan ibadah haji, tetapi ada juga yang dirasa tidak mampu tapi dipanggil Allah untuk menunaikan haji," tutur Halking. (A)
Penulis: Elfinasari
Editor: Fitrah Nugraha
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS