160 Rumah Warga Kabupaten Kampar Terendam Banjir
Marwan Azis, telisik indonesia
Senin, 27 September 2021
0 dilihat
Inilah potret banjir yang merendam pemukiman warga di Kabupaten Kampar, Riau. Foto: BPBD Kampar
" Banjir dengan tinggi muka air antara 50 hingga 90 cm menggenangi Desa Suka Ramai, Kecamatan Tapung "
RIAU, TELISIK.ID - Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan banjir di wilayah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, Sabtu (25/9/2021), pukul 02.00 WIB dini hari. Sebanyak 160 rumah warga terdampak banjir tersebut.
Banjir dengan tinggi muka air antara 50 hingga 90 cm menggenangi Desa Suka Ramai, Kecamatan Tapung.
Berdasarkan informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, akibat intensitas hujan lebat dan aktivitas perusahaan di sekitar kawasan terdampak menyebabkan kurangnya resapan air. Debit air hujan juga mengakibatkan anak Sungai Suram meluap.
Informasi tersebut disampaikan Abdul Muhari, Ph.D, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Senin (27/9/2021).
Dikatakan, BPBD provinsi telah melakukan kaji cepat serta berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya evakuasi dan penanganan banjir.
"Kondisi mutakhir saat ini, sekitar 64 rumah warga masih terendam banjir dan sisanya masih berada di wilayah yang sudah surut," ungkap Muhari pagi ini, (27/9/2021).
Ia menambahkan, berdasarkan prakiraan cuaca tiga harian yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mulai 26 sampai 28 September 2021, wilayah Provinsi Riau sebagian besar didominasi dengan cuaca berkabut, cerah berawan, berawan dan hujan ringan.
Baca Juga: Delapan Kelurahan di Kota Lubuklinggau Terendam Banjir
Baca Juga: Diperiksa Terkait Soal Tambang, Menteri Luhut Tiba di Polda Metro Jaya
Masyarakat di Kabupaten Kampar juga diimbau untuk waspada dengan adanya peringatan dini hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada 26 dan 28 September 2021.
Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Kampar memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi, yang berdampak pada 21 kecamatan.
Ia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan adanya potensi bahaya hidrometeorologi.
"Rencana kesiapsiagaan keluarga serta upaya mitigasi dengan menjaga kebersihan daerah resapan air, penanaman kembali lahan yang tandus serta pemeriksaan daerah aliran sungai juga dapat dilakukan secara berkala yang didukung dengan penyiapan rencana dan tempat evakuasi, khususnya di tengah pandemi COVID-19," terangnya. (C)
Reporter: Marwan Azis
Editor: Haerani Hambali